9/11/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 PART 2

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 3

Pria itu memberitahu Du Ruo kalo diantara trainee Sheng Hua, penggemar An Ge adalah yang paling tinggi. Dan setengah dari itu adalah dengan live streaming. Du Ruo terpikir sesuatu lalu pergi. 


An Ge terus bermain. Pertarungan makin sengit. Sayang An Ge kalah. Orang-orang di sekitarnya jadi kecewa. Pemenangnya adalah Dark Night. Pria yang merekam pertandingan An Ge menanyakan gimana perasaan An Ge bahwa nggak ada yang mengungguli Dark Night? Ia bertanya pada An Ge, siapa sebenarnya Dark Night itu? 


An ge sendiri hanya terdiam. Sepertinya dia masih syok atas kekalahannya. Ia merasa kalo cepat atau lambat ia akan bertemu dengannya. Wanita di sebelah An ge mengajak An Ge untuk pergi ke pertandingan selanjutnya. Wanita di belakang An Ge juga minta agar An Ge bermain satu kali lagi. Pria di sebelah An Ge juga menyarankan agar An Ge bermain satu ronde lagi untuk memusnahkan Dark Night. Mereka yakin kalo An Ge pasti bisa. An Ge menurut dan kembali menatap ponselnya. 


Di tempat lain Su Zhan juga sedang main game. Ia senang bukan main karena kali ini dia menang lagi. 


Su Zhan keluar dari kamarnya dan turun. Nggak sengaja dia mendengar ayahnya bicara tentang Ji Xiaoxing dengan Jiang Ye. Ayah bertanya apa Jiang Ye sudah menghubunginya? Jiang Ye mrnyampaikan kalo dia sudah mengatur waktu untuk bertrmu dengannya. Jiang Ye menyakinkan tuan Shu kalo dia pasti akan bertemu dengan Xiaoxing. Tuan Shu mengiyakan dan tentang kontrak konser, tuan Shu ingin dia menegaskan padanya sesegera mungkin. Jiang Ye merasa nggak masalah. 


Su Zhan tersenyum lalu menaiki sepeda statisnya sambil mau menghubungi Xiaoxing. Sayang Su Zhan nggak bisa lagi menghubungi Xiaoxing karena ia sudah diblokir. Su Zhan sendiri nggak nyangka kalo Xiaoxing bakal memblokirnya. Menurutnya itu sangat picik. 


Du Ruo memberitahu Xiaoxing tentang Teror live. Xiaoxing nampak terkejut. Du Ruo menjelaskan kalo pendatang baru terpanas Sheng Huo menyiarkannya secara langsung. Menurut Du Ruo itu sangat bagus untuk mendapatkan penggemar. Xiaoxing jadi tertarik. Ia bertanya apa Du Ruo bisa melakukannya? 


Du Ruo santai. Menurutnya itu tergantung gimana mereka merencanakannya. Kalo itu untuk pelajaran tentang make up, belanja, nyanyi dan menari di kamera, itu pasti nggak menarik. Tapi apa Xiaoxing pernah terpikir kalo Du Nian adalah pekerja profesional? Xiaoxing sendiri pandai menari klasik. Dan saat Du Ruo belajar sebagai sutradara, dia juga mengambil fotografi. 


Du Ruo mulai semangat, ada plot epidemi, ia sendiri punya pengalaman praktis, dan mereka baru saja belajar dari satu sama lain. Gunakan saat ia belajar. 


Xiaoxing sepertinya nggak tertarik. Dia mengangkat tangannya lalu bangkit. Menurutnya Du Ruo pasti lupa kalo dia punya aphasia lensa. Jadi nggak bisa bilang apa-apa. Xiaoxing kembali duduk dengan nggak semangat 


Du Ruo santai. Menurutnya itu sangat sederhana. Semua perencanaan diberikan pada Du Nian. Itu adalah idenya Du Ruo. Apa yang kurang? 


Du Nian yang habis mandi lewat dan mengatakan kalo itu terlalu terbuka dan dia nggak akan berpartisipasi. Du Ruo bangkit dan  bertanya apa yang terlalu terbuka? 


Du Ruo menghampiri Du Nian dan bertanya apa dia bisa sedikit bersikap baik? Du Ruo mendudukkan Du Nian di samping Xiaoxing. Du Nian berterus terang kalo dia nggak bisa. Ia mengingatkan kalo dia akan mendaftar di Clear Sky Entertainment. Penting untuk melindungi gambarnya untuk pemotretan. Du Nian yakin kalo itu ide Du Ruo. Sayang dia nggak bisa bergabung. 


Du Nian hendak bangkit tapi Du Ruo menariknya agar kembali duduk. Du Ruo mengatakan kalo Du Nian nggak terlalu setia. Du Nian mengiyakan lalu bangkit. Tapi Du Ruo kembali menariknya. Ia mengatakan kalo Du Nian nggak perlu menunjukkan wajahnya. Semuanya akan ditangani oleh Xiaoxing. Xiaoxing tersenyum. Du Ruo menjelaskan kalo Du Nian hanya bertanggung jawab atas narasinya. 


Du Nian bertanya apa Du Ruo yakin nggak akan menunjukkan wajahnya? Du Ruo mengiyakan. Du Nian setuju. Ia akan mempertimbangkannya. Ia menanyakan tema episode pertama. 


Du Ruo tersenyum sambil membayangkan. Mengunjungi supernatural perkotaan. Xiaoxing menanyakan apa nama dari studio langsung mereka. 


Du Ruo langsung bangkit dan berdiri di belakang mereka. Sambil berbisik seram dia mengatakan mata tengah malam. 


Bulan di langit tinggal separuh dan pelan-pelan mulai tertutup awan. Su Zhan yang masih belum tidur menjawab telpon. Seorang wanita memberitahu kalo ada berita baik untuk Su Zhan. Su Zhan naik ke tempat dan memakai selimut. Wanita itu melanjutkan kalo tautan akan dikirim pada wechat. Ia lalu  mengucapkan selamat malam dan menutup telponnya. 


Su Zhan bertanya-tanya apa itu? Ia lalu melihat siaran langsung. Nampak sebuah patung yang memiliki 3 mata. Seorang wanita mengatakan sambut semua orang dengan mata ketiga. 


Du Ruo merekam menggunakan ponsel. Su Zhan masih melihat siaran langsung itu. Narator melanjutkan kalo hari kuno dibagi menjadi 12. Pada siang hari, orang bisa melewati bukan itu atau lulus waktu penilaian tetes tembaga. Dan pada tengah malam, masuklah hantu dengan membuka pintu. Sebuah tangan menembus kertas. 


Su Zhan menyandarkan tubuhnya ketakutan. Narator kembali mengatakan kalo saat itu, tepatnya 10 tahun yang lalu, di klinik swasta yang sangat terkenal. Sesosok hantu perempuan keluar dari dalam tv. 


Pada suatu malam dimana nggak ada pasien di klinik. Dokter dan perawat yang nggak sedang bekerja menonton film klasik di komputer. 


Ye Ling tiba-tiba datang dan memanggil Ji Xiaoxing. Du Ruo dan Xiaoxing terkejut melihat Ye ling. Xiaoxing bahkan sampai lari gara-gara dikejar sama Ye Ling. 


Su Zhan yang menontonnya tertawa. 


Ye Ling menyuruh Xiaoxing untuk berhenti lari tapi Xiaoxing nggak mau. Jadinya mereka berempat saling kejar-kejaran. Xiaoxing bahkan sampai nggak sempat melepas properti tv di tubuhnya. Du Ruo meminta Ye ling dan Xiaoxing agar nggak bertengkar. Ye Ling tiba-tiba berhenti dan berbalik. Dan tahu-tahu dia muncul di depan Xiaoxing. 


Di rumahnya Su Zhan asik tertawa karena Du Ruo nggak mematikan kamera ponselnya, jadi semuanya terekam dengan jelas. 
Ye Ling masih mengejar Xiaoxing dan memintanya berhenti. Xiaoxing nggak mau dan berlari keluar. Du Ruo dan Du Nian berhasil menangkap Ye Ling dan menariknya agar nggak mengejar Xiaoxing lagi. 


Xin Yualin sedang berjalan bersama kakek yang pingsan saat melihat Xiaoxing dulu. Ia dengar kakek itu dirawat di rumah sakit. Apa sekarang dia baik-baik saja? Kakek itu mengiyakan. Ia berterima kasih atas perhatian Xin Yualin. Ia sesumbar kalo sesunghuhnya fisiknya sangat tangguh. Xin Yualin tersenyum, baguslah kalo begitu. 


Xiaoxing tiba-tiba datang. Kakek yang bersama dengan Xin Yualin terkejut melihat Xiaoxing yang berpenampilan seperti hantu. Kakek itu pun jatuh pingsan. Xin Yualin melihat Xiaoxing marah. Xiaoxing takut dan menutup wajahnya dengan rambut. 


Ye Ling memarahi Du Ruo dan Du Nian. Menurutnya mereka nggak perlu melakukannya. Xiaoxing juga nggak membutuhkannya. Apa mereka perlu menderita dengan melakukan itu? 


Du Ruo membereskan peralatannya lalu menatap Du Nian. Du Nian memberitahu klao mereka semua menderita bersama-sama. Du Ruo bangkit membenarkan. Ia mengatakan kalo mereka berbagi kebencian dan celaan. 


Ye Ling menunjuk Du Ruo dan Du Nian. Ia akan memberitahu mereka berdua, kalo memang mereka menganggap Xiaoxing sebagai teman, harusnya mereka memberitahunya untuk segera pulang ke rumah. Apa mereka mengerti? 


Du Ruo malah membalikkan. Ye Ling harusnya tahu lebih baik tentang alasan kenapa Xiaoxing nggak suka pulang ke rumah. Ye Ling makin geram. Dia berbalik membelakangi Du Ruo dan Du Nian. Du Ruo mengulur waktu sambil menunggu Du Nian selesai beres-beres. Maksudnya adalah... hmm..hmm... . Itu hanya untuk beberapa bulan saja. Menurut Du Ruo itu sangat tragis. Du Ruo memberitahu kalo sebenarnya beberapa bulan yang lalu Xiaoxing .. . Du Ruo mengatakan kalo itu sangat bagus. 


Du Nian yang sudah selesai berkemas bangkit. Ye Ling tahu-tahu berbalik. Du Ruo merasa takut lalu menghampiri Du Nian. Ye Ling mengambil dompetnya dan meletakkan sebuah kartu dia atas meja. Ia memberitahu kalo kartu itu untuk Xiaoxing. Paling enggak itu bisa membuat Xiaoxing makan dan hidup sedikit lebih baik. 


Ye Ling lalu melangkah pergi. Du Ruo mengambil kartu dari Ye Ling dan manggilnya. Du Ruo marah karena Ye Ling memberi itu pada Xiaoxing. Apa maksud Ye Ling memberi kartu bank itu pada Xiaoxing? Apa nggak masalah? Apa Ye Ling pikir Xiaoxung menginginkan itu? 


Ye Ling kesal dan mau mengambil kartunya kembali tapi Du Ruo nggak memberikannya. Ia mengatakan kalo seenggaknya Ye Ling harus memberitahunya kata sandi bank. Ye Ling makin kesal. Du Ruo!!! Ye Ling nggak bilang apa-apa lagi dan pergi. Dia bahkan nggak peduli meski Du Ruo terus memanggilnya minta dikasih tahu sandi bank-nya. 


Xiaoxing menangis di rumah sakit. Xin Yualin melintas sambil menelpon. Xiaoxing bangkit dan memanggilnya. Xin Yualin menutup telponnya dan menatap Xiaoxing. Xiaoxing bertanya keadaan paman. Xin Yualin mengangkat tangannya dan menyuruh Xiaoxing untuk menjauhinya. 


Xiaoxing mengerti dan mundur. Ia menanyakan kabar kakek tadi. Apa dia sudah sadar? Xin Yualin memperhatikan Xiaoxing dan baru ngeh kalo orang yang tadi adalah Xiaoxing. Xiaoxing menangis dan mengaku benar-benar nggak bermaksud begitu tadi. 


Xiaoxing memangis. Dua orang perawat yang mau lewat sampai kaget lihat penampilan Xiaoxing. Mereka berjalan agak cepat saking takutnya. Xin Yualin lalu memberikan saputangannya pada Xiaoxing dan menyuruhnya untuk membersihkan riasannya. Xiaoxing menerimanya dan berterima kasih. 


Xin Yualin bertanya apa Xiaoxing bisa menangis dengan sedikit lebih tenang? Xiaoxing nggak menghiraukannya dan mengelap air matanya. Xiaoxing hendak menyandarkan kepalanya di dada Xin Yualin tapi nggak dibolehin. Ia mengancam kalo Xiaoxing berani menangis di dadanya, maka ia akan membunuh Xiaoxing. 


Xiaoxing mengeluarkan ingusnya dan menggunakan saputangan Xin Yualin untuk membersihkannya, habis itu Xiaoxing mengembalikan saputangan Xin Yualin. Xin Yualin menolaknya. Ia bertanya-tanya kenapa tiap kali dia bertemu dengan Xiaoxing, hal-hal aneh selalu terjadi? 


Xiaoxing kembali mengusap air matanya dan merasa kalo Xin Yualin nggak ngerti. Ia memberitahu kalo itu adalah aura protagonis. Xin Yualin memalingkan wajahnya dan mengaku nggak mau jadi protagonis laki-lakinya Xiaoxing. Xioxing kembali mengeluarkan ingusnya. Xin Yualin menatapnya jijik. 


Hari telah berganti. Xiaoxing bangun karena ada telpon. Ia pun mengangkatnya. Orang yang menelpon mengaku sebagai teman lama Xiaoxing. Xiaoxing bangun dan mengatakan kalo itu cukup bagus. San Geng Yan, mata tengah malam. Rupanya teman Xiaoxing juga melihat siaran langsungnya semalam. Menurut teman Xiaoxing tadi malam itu bagus. Xiaoxing mengiyakan. Ia sudah berusaha habis-habisan. Xiaoxing berterima kasih lalu menutup telponnya. 


Ia merasa kali efeknya sangat bagus. Xiaoxing lalu melihat beberapa komentar. Kenanyakan komentar memuji apa yang dia lakukan dan bertanya-tanya gimana Xiaoxing bisa melakukannya secara langsung. Dan saat pria itu muncul, itu terasa lucu. Apa sebelumnya sudah diatur? Didramatisasi. Gimana latar belakangnya? Mereka juga menanyakan apa lagi yang akan Xiaoxing tampilkan? Mereka ingin melihat kelanjutannya. 

Bersambung...


Komentar:
Ikutan ketawa pas lihat siaran langsungnya Du Ruo cs. Dari yang genre horor mendadak berubah jadi komedi gara-gara Ye Ling. 
Dan penasaran sebenarnya apa hubungan antara Ye Ling dan Xiaoxing. Apa mereka pacaran? Secara di episode pertama Xiaoxing pernah bilang kalo Ye Ling itu pacarnya???

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon