9/11/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 PART 3

SINOPSIS Sm:)e Episode 2 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 2 Part 4

Du Nian buru-buru masuk ke kamar Xiaoxing lalu memeluknya. Ia memberitahu Xiaoxing kalo dia berhasil. Clear Sky Entertainment akan mengontraknya. Du Nian sangat bersemangat sampai mengguncang-guncangkan pundak Xiaoxing berkali-kali. 


Du Nian mencoba sebuah gaun dan meminta pendapat pelayan toko. Pelayan itu memberitahu kalo gaun itu sangat cocok untuknya. Du Nian tersenyum membenarkan. 


Xiaoxing melongok dari kamar pas. Ia bertanya apa dia benar-benar bisa melakukannya? Du Nian menatap Xiaoxing dan membenarkan. Xiaoxing kan ingin melihat Jiang Ye, agennya Su Zhan. 


Du Nian menarik Xiaoxing agar mau keluar. Mereka sama-sama berdiri di hadapan cermin. Du Nian melihat penampilan Xiaoxing dan bertanya apa yang akan Xiaoxing pakai kalo ia nggak berpakaian cantik? 


Xiaoxing menatap bayangannya di cermin. Ia merasa nggak bisa membelinya. Xiaoxing kembali masuk ke kamar pas dan mengambil tasnya. Ia memberitahu Du Nian kalo tagihan kartu kreditnya sudah terlalu banyak. Dan ia hanya punya uang tunai itu. Itu semua adalah amplop merah saat ia memainkan mayat. 


Du Nian menarik tas itu dan membuangnya ke kamar pas. Menurutnya itu sangat memalukan. Ia menyarankan agar Xiaoxing memakai kartunya saja. Du Nian menengok kedua pelayan toko. Sambil senyum ia mengatakan kalo apa yang dipakai Xiaoxing tampak bagus. Apa ada yang lain dari merek yang sama? Pelayan meminta maaf. Merek itu milik desainer penting. Mereka nggak punya banyak model yang serupa. Du Nian agak kecewa mendengarnya. 


Pelayan menanyakan untuk acara apa gaun itu dipakai? Du Nian memberitahu kalo temannya butuh pakaian formal. Seperti untuk berjalan di karpet merah. Pelayan bertanya lagi, apa dia seorang bintang? Nggak heran kalo mereka tampak cantik. 


Xiaoxing mengatakan kalo mereka bukan bintang. Ia meminta pelayan itu agar nggak mendengarkan Du Nian. Itu nggak benar. Du Nian menatap Xuaoxing dengan penuh keyakinan. Mungkin nggak sekarang, tapi nanti. 


Ia merangkul Xiaoxing dan mengatakan kalo ia yakin mereka semua akan menjadi bintang di masa depan. Jadi salah satu dari mereka harus membelinya. 


Du Nian menatap Xiaoxing dengan gaun itu. Menurutnya gaun itu sangat cocok untuk Xiaoxing pakai saat upacara penandatanganan. Xiaoxing tersenyum nggak nyaman. Ia mengingatkan kalo itu sangat mahal. Du Nian memberitahu kalo itu bukan masalah besar karena mereka bisa makan dari debu sampai satu bulan kedepan. Dan lagi Xiaoxing tampak cantik dengan gaun itu. 


Xiaoxing masih nggak percaya diri. Dia bertanya pada Du Nian apa dia nggak papa? Du Nian mengangguk mengiyakan. Ia mengaku punya firasat kalo hari ini akan jadi hari keberuntungan mereka. Ia berharap mereka bisa menandatangani kontrak dan sukses. Mereka tersenyum lalu saling tos, untuk kesuksesan mereka di masa depan. 


Xiaoxing dan Du Nian bertemu dengan Jiang Ye. Jiang Ye memberikan surat kontrak pada Xiaoxing dan memintanya untuk tanda tangan kaki dia setuju. Xiaoxing menatap Jiang Ye dan mengatakan kalo tadinya dia pikir Jiang Ye mengundangnya untuk bertanya padanya untuk menjadi asisten. 


Jiang Ye memberitahu kalo jadi seorang asisten juga sangat menjanjikan. Lebih-lebih Xiaoxing akan jadi asistennya Su Zhan. Xiaoxing masih ragu. Sebenarnya dia... . Jiang Ye memotong, ia mengingatkan kalo Xiaoxing jangan meremehkan undangannya. Ia memberitahu kalo isi kontraknya sangat menguntungkan untuk Xiaoxing. Diantaranya, Xiaoxing hanya perlu bekerja selama setengah tahun saja. 


Jiang Ye menambahkan kalo biasanya asisten yang telah bekerja selama satu tahun akan otomatis beralih menjadi artis yang dikontrak oleh perusahaannya. Xiaoxing harus tahu kalo perusahaan mereka nggak pernah mengontrak pendatang baru. Xiaoxing adalah yang pertama. Mereka juga akan mendukung Xiaoxing dan menggali semua bakatnya. Kalo Xiaoxing mau bekerja keras, maka ia akan membiarkan Xiaoxing mencari tahu tentang Su Zhan. Bagaimana?


Du Nian menanyakan kalo Xiaoxing hanya memerlukan waktu 6 bulan sampai satu tahun? Jiang Ye mengangguk mengiyakan. Ia menambahkan kalo kontrak itu ditulis hitam di atas putih jadi perjanjiannya jelas. 


Xiaoxing memberitahu kalo dia nggak bisa melakukan apapun. Jiang Ye menyatakan kalo dia nggak melihat ada kesalahan. Xiaoxing adalah orang yang kompeten. Jiang Ye menyuruh Xiaoxing mengambil kontrak itu untuk bicara dengan seorang pengacara untuk berkonsultasi. Jiang Ye berani jamin kalo semua orang akan mengatakan kalo itu adalah kontrak yang sangat menguntungkan. Jiang Ye mengatakan akan menunggu keputusan Xiaoxing dalam tiga hari kedepan. 


Du Nian menatap Xiaoxing sambil senyum. Xiaoxing hendak mengembalikan surat kontrak itu tapi Du Nian malah mengambilnya. Ia mengatakan kalo mereka akan memikirkannya. Ia berterima kasih lalu pamit. 


Jiang Ye rupanya sengaja membiarkan ponselnya menyala selama berbicara dengan Xiaoxing karena dia sedang menelpon Su Zhan. Ia segera mengangkat ponselnya selepas kepergian Xiaoxing dan memanggil Su Zhan. Ia berani bertaruh kalo Xiaoxing akan menandatanganinya. 


Su Zhan langsung turun dan hendak menemui Xiaoxing. Jiang Ye mengejarnya hendak melarang. 


Xiaoxing kembali ke toko pakaian. Ia meminta maaf dan mengembalikan gaun yang tadi dia beli. Ia berpikir kalo gaun itu nggak cocok untuknya. Ia ingin mengembalikannya. Pelayan itu menerimanya. Xiaoxing berterima kasih. 


Du Nian menarik Xiaoxing dan menanyakan apa Xiaoxing benar-benar ingin mengembalikannya? Padahal Xiaoxing tampak cantik memakai gaun itu. Xiaoxing meminta Du Nian untuk melupakannya. Gaun itu terlalu mewah. Selain itu dia nggak akan punya kesempatan untuk memakainya. 


Du Nian menegur Xiaoxing agar nggak mengatakannya. Xiaoxing bilang nggak papa. Ia akan mengatakannya nanti. 


Xiaoxing lalu berbalik dan tersenyum. Du Nian merangkulnya sambil menepuk pundaknya seolah ingin menguatkannya. 


Xiaoxing dan Du Nian pulang dengan perasaan kecewa. Jiang Ye menyaksikan semuanya bersama Su Zhan dari atas. 


Su Zhan dan Jiang Ye berbalik. Du Zhan melepas maskernya. Ia mengatakan kalo sepertinya Xiaoxing sangat kecewà. Jiang Ye santai. Apa yang sangat mengecewakan tentang kondisinya? 


Su Zhan langsung menatap Jiang Ye karena merasa nggak sependapat. Jiang Ye yang nggak suka ditatap seperti itu akhirnya mengiyakan. Ia nggak bermaksud mengatakannya. Jiang Ye janji akan menghormati kondisinya. 


Su zhan hendak mengatakan kalo sepertinya Xiaoxing... . Jiang Ye buru-buru memotong dengan memanggil Su Zhan. Ia mengaku tahu kalo Su zhan nggak ingin dirubah. Tapi Su Zhan harus percaya pada visi tuan Shu padanya. Jiang Ye yakin kalo situasinya bisa diprediksi. Jiang Ye merasa kalo munculnya Ji Xiaoxing adalah untuk memberitahu Su Zhan kalo itu adalah kesempatan yang baik untuknya agar keluar dari masalah. 


Su Zhan mengaku kalo dia nggak ingin menggunakan cara sembunyi-sembunyi. Jiang Ye buru-buru meminta Su Xhan untuk merahasiakannya. Biar orang tahu apa yang mereka ketahui. Su Zhan adalah rahasianya. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh tahu. 


Su Zhan hanya mendengarkan tanpa bilang apa-apa. Jiang Ye melanjutkan kalo sejauh ini, ia akan mengatakan pada Xiaoxing apa yang harus dia katakan di masa depan. 


Du Nian dan Xiaoxing sampai rumah. Du Ruo menyambut mereka dengan sukacita dan memanggil mereka sebagai bintang besar masa depan. Dia bahkan merayakannya dengan membuka anggur. Sayang tutup anggurnya melesat mengenai kening Xiaoxing. Xiaoxing marah dan memanggil Du Nian. 


Xiaoxing memijat keningnya dengan menggunakan telur rebus. Ia berpendapat kalo Su Zhan sudah mengatur semuanya dengan segitunya untuk mengundangnya sebagai asisten kecil. Ia bertanya-tanya apa motifnya? Xiaoxing santai, siapa yang peduli dengan motifnya? Du Nian menyarankan agar Xiaoxing harus mengambil kesempatan itu, kalo enggak maka Xiaoxing adalah orang yang b*doh. 


Xiaoxing mengatakan kalo dia bukan orang b*doh. Dia tahu kalo nggak ada yang namanya makan siang gratis di dunia ini. Du Ruo bangkit. Du Nian merasa kalo itu nggak akan merugikan Xiaoxing. Ia bertanya apa Xiaoxing nggak biasa memerankan peran kecil? 


Xiaoxing menoleh memanggil Du Nian sebagai nona muda. Ia meminta Du Nian untuk menghormatinya. Du Ruo menghampiri Xiaoxing sambil membawa segelas air putih. Ia mengaku sebagai pesuruh Xiaoxing dan memberikan gelas itu padanya. Xiaoxing menerimanya dan berterima kasih. 


Du Ruo mengatakan kalo entah setuju atau enggak, semua itu adalah pilihan Xiaoxing. Xiaoxing nggak perlu memaksakan diri kalo memang nggak ingin. Du Ruo memberitahu kalo syuting film akan dimulai dan ia akan jadi asisten sutradara. Ia menyentuh dagu Xiaoxing dan berkata kalo dia bisa mendukung Xiaoxing. Xiaoxing bertanya siapa sutradaranya? 

Flashback...


Du Ruo menemui Ye Ling dan mengingatkan kalo orang yang menginginkannya adalah Ye Ling sendiri. Ye Ling yang sedang duduk memutar kursinya dan menatap Du Ruo. Ia merasa nggak mengatakan hal itu. Seorang altruistik sepertinya, di masa mudanya, kata-kata yang ia ucapkan, selalu ia pertimbangkan. Paham? 


Du Ruo menggebrak meja dan bersikukuh kalo Ye Ling ingin menjadikannya sebagai asistennya. Ia curiga kalo Ye Ling punya motif tersembunyi. Du Ruo tahu kalo Ye Ling ingin menjadikannya sebagai sandera jadi dia bisa mengendalikan Ji Xiaoxing. Ye Ling yang sedang menatap sebuah file sambil ngemut lolipop membenarkan dan memuji Du Ruo, pintar. 


Du Ruo memberitahu Ye Ling kalo Xiaoxing adalah teman baiknya. Dan dari aspek emosional, Xiaoxing setara dengan saudara perempuannya. Kalo memang Ye Ling ingin menggunakannya untuk mengendalikan Xiaoxing, maka Du Ruo hanya punya dua kata untuk membalasnya. 


Ye Ling santai meletakkan kakinya di atas meja. Ia mengatakan kalo Du Ruo setuju menjadi asistennya, maka ia akan mendapatkan lebih banyak daripada trainee normal di Sheng Hua dalam hal pengalaman dan status sosial. 


Du Ruo menatap Ye Ling kesal. Ia mengulangi kalo ia hanya punya dua kata untuk membalasnya. Aku-setuju. Ye Ling menatap Du Ruo dan memintanya untuk menyerahkan jadwal Xiaoxing padanya. 

Flashback end...


Du Ruo bersembunyi di belakang Xiaoxing teringat perjanjiannya dengan Ye Ling. Xiaoxing memanggil Du Ruo dan merasa ada sesuatu yang aneh padanya. Ia bertanya kenapa Du Ruo tampak linglung? Du Ruo bertanya pada Xiaoxing apa ia boleh bertanya padanya? 


Xiaoxing nggak bilang apa-apa. Du Ruo mendekat dan kembali bertanya apa yang Xiaoxing rasakan? Apa teman adalah yang paling penting? Xiaoxing menatap Du Ruo dan mengatakan kalo itu adalah loyalitas.


Du Ruo melangkah dan melanjutkan, apa yang paling penting dalam hidup Xiaoxing? Xiaoxing memikirkannya dan memberitahu keberadaan. Du Ruo membenarkan. Ia mengatakan dengan gaya lebay kalo di muka kehidupan, bukankah kesetiaan hanya sementara dan berada di tempat kedua? 


Xiaoxing menatap Du Ruo. Ia yakin kalo ada yang nggak beres pada temannya itu. Ia bertanya apa yang sudah Du Ruo lakukan? Du Ruo memegang bibirnya. Ia merasa kalo ia nggak bisa mengatakannya pada Xiaoxing. 

Xiaoxing bangkit dan menunjuk Du Ruo. Dia meminta Du Ruo untuk berkata jujur. Du Ruo tiba-tiba memeluk Xiaoxing dan meminta maaf. Xiaoxing melepaskan pelukannya dan mengira kalo Du Ruo pasti minum yoghurt yang baru saja dia beli. Du Ruo memberitahu kalo dia memberikan jadwal Xiaoxing pada sutradara Ye Ling. 


Du Ruo langsung lari habis mengaku. Xiaoxing lega karena itu bukan soal yoghurt. Sedetik kemudian Xiaoxing baru sadar. Dia marah pada Du Ruo. Xiaoxing mengejar Du Ruo dan melemparinya dengan bantal. Du Ruo mengakui kalo dia salah. Du Nian menyaksikan mereka sambil senyum. 

Bersambung...


Komentar:
Tuh kan? Emang ada apa-apa sama Ye Ling dan Xiaoxing. Awalnya dia ngasih kartu kreditnya buat Xiaoxing dan sekarang dia malah menjadikan Du Ruo buat jadi asistennya dan menulis jadwalnya Xiaoxing. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon