9/19/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 4 PART 2

SINOPSIS Sm:)e Episode 4 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 4 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 4 Part 3

Selesai tos, Xin Yualin memberitahu kalo dia sudah. Ye ling terkejut dengar Xin Yualin sudah menandatangani kontrak dengannya. Cepat banget??!! Gimana Xin Yualin melakukannya? Xin Yualin hanya tersenyum. 

Flashback...


Xin Yualin menemui AnGe. An Ge bertanya jadi maksudnya kalo dia bergabung dengan Sheng Hua, maka dia bisa melakukan yang lebih dari sekedar akting? Dia juga mendapat tim untuk kompetisi? Xin Yuain memberitahu kalo akan ada perjanjian tambahan baru nanti. An Ge memberitahu kalo ada perusahaan lain yang juga mendatanginya. An Ge mengaku kalo dia nggak melakukannya demi uang. Terutama karena dia nggak mau bekerja sama dengan orang awam. 


Xin Yualin menantang An Ge untuk memilih game dan bertanding dengannya. Kalo Xin Yualin memang, maka mereka akan membicarakan tentang kerja sama. Tapi kalo dia kalah, maka dia nggak akan mengganggu An Ge lagi. 

Flashback end...


Xin Yualin memberitahu kalo itu hanya salah satu tipuannya. Dan apa yang Ye Ling butuhkan maka ia akan menyediakannya. 


Ye Ling tersenyum mengejek lalu bangkit. Ia melarang temannya itu untuk khawatir. Ia akan hidup sesuai dengan keinginan Xin Yualin. Xin Yualin mengangguk. Ye Ling mendekat dan mengingatkan kalo Xin Yualin adalah orang yang pertama kali mempekerjakannya, terlepas dari latar belakang keluarganya. 


Ye Ling menepuk pundak Xin Yualin lalu pamit. Rapatnya memanggilnya. Xin Yualin mengangguk dan bilang kalo Ye Ling hanya minum sedikit tadi. 


Du Nian bicara dengan Du Ruo via telpon. Ia menanyakan gimana penampilannya saat audisi? Gimana perasaan sutradara tentangnya? Du Ruo janji akan memberitahu nanti kalo dia sudah pulang. Du Nian mengiyakan lalu menutup telponnya. 


Xiaoxing menata makanan di meja makan. Ia menanyakan Du Ruo akan pulang? Xiaoxing mengaku sudah lama melihatnya. Du Nian memberitahu kalo Du Ruo lebih banyak di shift malam. Dia jadi sangat sibuk semenjak bergabung di tim. 


Xiaoxing mengambil makanan di dapur. Ia mengeluhkan Du Ruo sebagai gadis yang malang. Du Nian bangkit dan menghampiri Xiaoxing. Dia mengambil piring makanan yang dibawa Xiaoxing dan meletakkannya di atas meja. Xiaoxing kembali ke dapur untuk mengambil makanan lainnya. Du Nian menanyakan pekerjaan Xiaoxing belakangan ini. 


Xiaoxing mengaku nggak buruk. Du Nian berpendapat kalo Su Zhan sangat baik pada Xiaoxing. Sepertinya Xiaoxing lebih dari sekedar asistennya. Apa Xiaoxing nggak merasakannya? Xiaoxing duduk dan menatap Du Nian. Dia malah nggak merasa begitu. Du Nian bertanya kenapa Xiaoxing menyembunyikannya darinya? Dia janji nggak akan memberitahu yang lain. 


Xiaoxing memberitahu kalo nggak ada apa-apa antara dirinya dan Su Zhan. Xiaoxing bersumpah demi lampu. 


Du Ruo pulang. Ia memberitahu kalo Du Nian masuk sebagai pemeran utama kedua dan Su Zhan akan menjadi pemeran utama prianya. Du Nian dan Xiaoxing bangkit menghampiri Du Ruo. Mereka saling merangkul dan melompat gembira. 


Xiaoxing berjalan di belakang Jiang Ye di kantornya. Jiang Ye memberitahu kalo dalam beberapa hari kedepan dia akan membantu tuan Shu untuk bernegoisasi. Jadi dia akan sangat sibuk. Dan jadwal Su Zhan sepenuhnya akan jadi tanggung jawab Xiaoxing. 


Jiang Ye lalu memberikan naskah Life Tide pada Xiaoxing. Ia menyuruh Xiaoxing untuk mengubah dan menganalisisnya saat Xiaoxing ada waktu. Dan ia juga meminta Xiaoxing untuk bersiap-siap untuk bergabung dengan Su Zhan dalam pelatihan beberapa hari lagi. Xiaoxing merasa nggak masalah. 


Mereka lalu masuk ke ruangan Jiang Ye. Jiang Ye memberitahu kalo ada sesuatu yang lebih penting. Ia memberi sebuah USB pada Xiaoxing dan menyuruhnya untuk membaca dan mengerjakan semuanya dengan baik. 


Xiaoxing mengambilnya dan bertanya apa itu? Jiang Ye memberitahu kalo ity adalah make up dan styling. Su Zhan nggak suka orang lain menyentuhnya. Jadi Xiaoxing dapat itu. Xiaoxing terkejut dengar dia harus melakukan make up dan styling. Jiang Ye menyuruh Xiaoxing untuk mencobanya dulu. Ia menyuruh untuk memakai wig atau semacamnya. Selain itu penampilan Su Zhan sendiri sudah menjadi suatu karya seni untuk dihargai. 


Xiaoxing mengerti. Ia lalu menyimpannya di dalam saku. Jiang Ye lalu bertanta gimana keadaan Su Zhan belakangan ini? Xiaoxing hanya bilang cukup baik. Jiang Ye kembali bertanya apa Su Zhan memberitahunya sesuatu? Xiaoxing menjawab nggak ada. Jiang Ye mengingatkan kalo meski Xiaoxing hanya seorang asisten, karena mereka telah menandatangani perjanjian rahasia, kalo Su Zhan memberitahu Xiaoxing sesuatu seperti tubuhnya atau perusahaannya, maka Xiaoxing harus merahasiakannya dari yang lain. 


Xiaoxing mendengarkan dan nggak ngerti maksudnya. Jiang Ye bangkit dan mengancam, kalo Xiaoxing mengungkapkan apapun, maka... kkhek! Seraya menggunakan tangannya untuk memotong lehernya. 


Xiaoxing ngeri melihatnya. Dia mengaku ngerti. Dia bisa melakukan tarian rakyat Xinjiang. Xiaoxing lalu menari dan menari sambil melangkah keluar. Jiang Ye menatapnya aneh. Apa dia g*la? 


Sampai di luar Xiaoxing merasa nggak habis pikir kenapa dia sampai tandatangan kontrak dengan perusahaan itu. Mereka adalah perusahaan hiburan atau geng mafia? Semua karyawan sontak menatap Xiaoxing nggak suka. Xiaoxing melambaikan tangan sambil menyapa semua orang. 


Xioaxing membaca naskah Su Zhan dan menandai beberapa. Nggak jauh dari Xiaoxing ada Su Zhan yang sedang duduk di depan piano. Su Zhan terus memperhatikan Xiaoxing yang asik sendiri. Su Zhan lalu mengambil ponselnya lalu memotret Xiaoxing diam-diam. 


Xiaoxing melihatnya dan bertanya kenapa Su Zhan memotretnya? Su Zhan terkejut karena sudah ketahuan. Xiaoxing bangkit membawa naskah dan menghampiri Su Zhan. Su Zhan menjadi gugup. Ia meminta ijin untuk menggunakan foto Xiaoxing sebagai headshot untuk latihan perannya. Kabarnya dengan headshot seorang gadis, ia akan terbantu untuk tampil lebih baik dan nggak akan mati dengan mudah. 


Xiaoxing tersenyum dan meminta ponsel Su Zhan. Dengan berat hati Su Zhan pun memberikan ponselnya. Xiaoxing melihat fotonya dan mengiyakan kalo Su Zhan boleh memakainya.  Tapi sebelum Su Zhan selesai dengan itu, Su Zhan harus membaca naskahnya dulu. 


Su Zhan melihat naskah yang sudah ditandai oleh Xiaoxing sambil bilang, oh. Xiaoxing memberitahu kalo dia sudah menandai adegan Su Zhan dengan warna kuning. Sementara sorotannya dengan warna oranye dan juga untuk beberapa gerakan. Su Zhan melongo menatap Xiaoxing. 


Xioaxing menambahkan kalo dalam beberapa sorotan, adalah yang emosional antara Su Zhan dan aktris terkemuka. Contohnya, jantung yang berdetak sangat cepat, monolog internal atau semacamnya. Xiaoxing memberitahu kalo dia sudah menandai semuanya. Su Zhan hanya tersenyum sambil menatap Xiaoxing. 


Xioaxing baru menyadari kalo Su Zhan nggak mendengarnya dan hanya menatapnya saja. Ia membatin agar ia bersabar pada atasannya. Sabar!!! Xiaoxing menghela nafas untuk menurunkan emosinya. Ia lalu memanggil tuan Su, dan menyodorkan naskahnya memintanya untuk bersiap-siap. Saat Su Zhan memotret, itu akan butuh lebih sedikit waktu dan energi. Apa dia benar? 


Su Zhan bertanya apa Xiaoxing nggak tahu kalo naskahnya sangat membosankan? Xiaoxing merasa nggak demikian. Ia merasa kalo naskahnya bagus. Su Zhan menyingkirkan naskah itu yang menutupi wajah Xiaoxing. Ia mengatakan kalo naskah itu semenarik Xioaxing, maka dia nggak akan merasa bosan. Xiaoxing memikirkan cara agar Su Zhan mau berlatih. Ia lalu memberi solusi akan membacakannya untuk Su Zhan. Dan monolog internal,... . 


Su Zhan merebut naskah itu dari tangan Xiaoxing dan meletakkannya di atas piano. Ia malah bertanya apa Xioaxing merasa seperti nongkrong? Su Zhan memberitahu kalo ada tempat yang benar-benar ingin ia datangi. Tapi karena.. . Gimanapun karena ada Xiaoxing maka Xiaoxing bisa pergi kesana bersamanya. Apa bisa? 


Xiaoxing mulai malas tapi ia tetap menahannya. Ia mengambil kembali naskah itu dan memanggil Su Zhan dengan sabar. Bisa nggak Su Zhan mikirin nongkrongnya nanti saja pas istirahat? Ia memberitahu kalo saat pelatihan dimulai maka semua aktor akan ada di sana. Xiaoxing mengingatkan kalo Su Zhan adalah seorang superstar. Dan Su Zhan nggak bisa menghindarinya. Jadi ayo membahas naskahnya dulu. 


Su Zhan kembali merebut naskah itu dan meletakkannya di atas piano. Kalo memang Xiaoxing nggak mau pergi dengannya, gimana kalo makan bersama? Makanan Perancis, Jepang, China, semuanya terserah Xiaoxing. Atau mau makanan barat? 


Xiaoxing melangkah meninggalkan Su Zhan. Su Zhan mengikuti Xiaoxing dan bertanya ada apa? Xiaoxing mengambil naskahnya sendiri dan menunjukkannya pada Su Zhan. Ia memberitahu kalo dia sudah lama menjadi figuran. Dalam kru, itu sudah sangat beruntung. Apalagi untuk mendapatkan beberapa kata atau naskah. 


Xiaoxing meletakkan naskahnya lalu menggulung lengan bajunya dan memperlihatkan lengannya pada Su zhan. Ia memberitahu kalo bekas luka itu ia dapatkan dari mobil properti saat ia berperan sebagai pengemis. 


Xiaoxing duduk dan memperlihatkan luka di kakinya dimana luka itu ia dapatkan dari sepeda saat ia berperan sebagai pejalan kaki. Su Zhan menatap luka-luka itu dengan perasaan terenyuh. Xiaoxing menunjukkan kakinya yang sebelah yang juga punya banyak luka. Apa Su Zhan ingin memeriksanya? 


Su Zhan menatap Xiaoxing dengan perasaan haru. Xiaoxing mengingatkan kalo sekarang Su Zhan adalah bosnya. Memang nggak seharusnya dia menceritakan semua itu pada Su Zhan di tempat kerja seolah ia adalah orang yang berprestasi. Tapi mungkin seumur hidup Xioaxing nggak akan pernah mendapatkan naskahnya dan mungkin juga Su Zhan nggak peduli. Xiaoxing mengaku iri pada Su Zhan. Dan dia benar-benar merasa kalo itu sangat menyedihkan. 


Xiaoxing memberitahu kalo Su Zhan melakukan pekerjaan yang hebat selama audisi. Itu artinya dia berbakat. Nggak bisakah Su Zhan menunjukkan sedikit rasa hormat pada bakat yang ia miliki? 


Su Zhan menunduk memikirkannya. Ia lalu bertanya adegan mana yang harus mereka mulai Xiaoxing saja yang memutuskan. Ia akan mendengarkannya. Xiaoxing tersenyum mendengarnya. 


Jiang Ye menatap Shen Xun yang duduk di hadapannya dan menanyakan apa masalahnya? Shen Xun mengatakan kalo Su Zhan akan benar-benar membintangi film itu. Itu adalah proyek yang paling diharapkan oleh Xin Yualin sejak kembali ke Tiongkok. Jiang Ye tahu kalo Su Zhan nggak bisa... . 


Jiang Ye memotong dan menanyakan kenapa Shen Xun memilih pihak luar kalo menurutnya nggak sesuai? Dia tahu sendiri kalo Su Zhan pergi ke audisi dan kenapa Shen Xun nggak menentangnya? Shen Xun memberitahu kalo saat itu ia berpikir kalo itu hanya sekedar formalitas untuk promosi. Dia sama sekali nggak nyangka kalo ini akan terjadi. Kalo Su Zhan akan jadi pemeran utama. Shen Xun menanyakan gimana Su Zhan akan berakting nantinya? 


Jiang Ye duduk di tepi meja dan melarang Shen Xun untuk mengkhawatirkan tentang hal itu. Ia memberitahu kalo nggak ada yang mau merusak proyek itu. Mereka hanya perlu mengulur waktu untuk mendapatkan investasi yang cukup dan mengembalikan deposit para aktor itu. Dan lagi Sheng Hua nggak akan mendapatkan kerugian. Apa mereka nggak jadi cukup terkenal dengan mengambil keuntungan dari Shen Xun dan popularitas Su Zhan? 


Shen Xun masih tampak nggak bisa menerimanya. Jiang Ye melanjutkan kalo semuanya tergantung pada Shen Xun. Ia meminta Shen Xun untuk bicara dengan Xin Yualin. Kebutuhan pemeran utama sedang dirubah oleh beberapa penulis skenario. Shen Xun menanyakan maksudnya untuk mengubah setiap adegan yang berhubungan dengan Su Zhan? Jiang Ye mengangguk mengiyakan. 


Shen Xun malas. Menurutnya Jiang Ye sama sekali nggak memecahkan masalah. Ia mengingatkan kalo masalah utamanya adalah Su Zhan. Kalo dia nggak bisa berakting, maka dia akan menyeret Xin Yualin ke bawah. Jiang Ye hanya menghela nafas. Shen Xun melanjutkan kalo dia tahu pamam Shu sudah menghabiskan banyak uang untuknya. Dia tahu kalo dia nggak bisa berterima kasih. 

Bersambung...


Komentar:
Sama seperti Shen Xun, aku juga penasaran gimana nanti Su Zhan akan berakting secara dia nggak bisa disentuh sama orang lain. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon