10/08/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 5 PART 4

SINOPSIS Smile Episode 5 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 5 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 6 Part 1

Ye Ling dan Du Ruo berada dalam satu mobil. Du Ruo terus menatap ponselnya dan mencocokkannya dengan kompas di tangannya. Ye Ling melihat sekitar lalu bertanya situs misterius sempurna yang srlalu Du Ruo bilang, apa dia benar-benar bisa menemukannya? Du Ruo mengiyakan. Ia meminta Ye Ling untuk tenang. Nggak peduli sebrrapa rumitnya jalannya dan seberapa bahayanya, dia akan membawa Ye Ling kesana tepat waktu. Dia sudah sering ke sana.  


Ye Ling masih ragu. Ia mendekat dan bertanya apa kali ini Du ruo bisa dipercaya? Du Ruo mengatakan kalo Ye ling nggak puas dengan situs lain, kali ini ia bisa mempercayainya. Ye Ling mengiyakan. Ia menyuruh Du ruo untuk memberitahunya kalo sudah sampai. Dia mau tidur sebentar. Du Ruo mengiyakan. 


Du Nian sedang ada di tempat latihan. Ia menelpon Du Ruo, menanyakan tentang siaran langsung. Yang ternyata Du ruo nggak bisa. Du Nian bingung. Gimana bisa dia nemuin penggantinya Du ruo? Du Ruo memberitahu kalo dia benar-benar nggak bisa kembali. Dia ada di rute yang salah bersama dengan sutradara. Dia memarahinya. Du Nian mengambil tasnya lalu berjalan. Ia mengiyakan dan menyuruh Du Ruo untuk kembali bekerja. Dia akan menrmukan jalan keluarnya. 


Du Nian menutup telponnya. Ia lalu berpapasan dengan An Ge dan menyapanya. Du Nian berbalik dan melihat An Ge. Tiba-tiba dia punya ide. An Ge. 


Du Ruo berjalan bersama dengan Ye Ling. Ia senang bukan main melihat merrka akan ke tempat makan. Setelah bekerja seharian Ye Ling harus membelikannya daging. Kenapa Ye Ling harus menghabiskan banyak uang untuk mengajaknya makan malam ke restoran yang bagus dengannya? Berapa banyak rahasia Xiaoxing yang harus dia tukar untuk itu? Ye Ling berjalan melewati Du Ruo dan memberitahu kalo dia terlalu banyak mikir. Bukan dia yang mau membelikannya daging. 


Mereka masuk. Du Ruo bertanya lalu siapa? Merrka bertemu dengan Fang li di depan dan menyapanya. 


Ye Ling terus berjalan dan Du Ruo mengikuti di belakang. Mereka lalu bertemu dengan Xin Yualin yang rupanya sudah menunggu mereka. Ia mempersilakan mereka untuk duduk. Xin Yualin merasa kalo mereka pasti lelah. Ini adalah srbuah bentuk penghargaan untuk Ye Ling. 


Ye Ling mendekat dan menyindir, jangan kira penghargaan dalam bentuk itu cukup. Xin Yualin menuangkan minuman untuk Du Ruo dan Ye Ling. Du Ruo bertanya Tuan Xin yang sudah membeli semua itu? Xin Yualon menatap Ye Ling dan bertanya apalagi yang Ye Ling inginkan? Ye Ling menatap Xin Yualin dan mengatakan ia ingin sesuatu yang lebih besar. Contohnya memutuskan naskah. Xin Yualin menunduk. Ia dengar Shen Xun meminta perubahan naskah. Tapi ia nggak bisa menemukan solusi yang tepat. Untuk masalah ini ia mendukung Ye Ling. Ye Ling sendiri yang harus memutuskan. Ye Ling menatap Xin Yualin. Dia yang paling ngerti, deh. Mereka lalu bersulang. 


Malam sudah larut. Du Nian berjalan bersama Xiaoxing. Xiaoxing memuji Du Nian yang bisa nemuin tempat seperti itu. Tiba-tiba mereka menyandung sesuatu. Du Nian kaget dan teriak-teriak. Xiaocing bertanya-tanya apa itu. Dia benci Du Nian. Du Nian lalu mrnyuruhnya untuk terus berjalan. Ia meminta Xiaoxing untuk mengikutinya. 


Mereka sampai di sebuah ruangan. Du Nian membukakan pintu. Di belakang mereka ada An Ge yang membawa barang. Xiaoxing bertanya pada Du Nian, apa tempat itu bisa diandalkan? Du Nian mengiyakan. Sangat bisa diandalkan. Dia dengar tempat itu... . Belum juga dia menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba sesuatu jatuh dari atas. Mereka kaget setengah mati. An Ge sampai bertanya-tanya apa itu tadi benar-benar hantu? Xiaoxing dan Du Nian langsung menatapnya. An Ge mengatqkan kalo mereka berdua melihat hal seperti itu di tengah malam maka itu adalah sesuatu yang nggak bagus. 


Ye Ling mau memakan makanannya tapi merasa terganggu gara-gara Du Ruo terus-terusan menatap makanannya. Akhirnya Ye Ling memberikannya pada Du ruo. Du Ruo tersenyum mengambilnya. Ia lalu pergi sambil tak lupa mengucapkan terima kasih pada Ye Ling. 


Xin Yualin menatap Ye Ling sambil menunjuk-nunjuknya. Ia merasa kalo Ye Ling telah berubah. Ia tahu gimana caranya caranya bersikap sopan pada wanita. Ye Ling nggak mengerti. Peduli gimana maksudnya? Dia hanya ingin Du Ruo berhenti melihat makanannya. Xin Yualin mengaku selalu ingin tahu tentang satu hal. Apa Ye Ling bisa memberitahunya? Ia tahu kalo Ye Ling adalah tipe orang yang perhatian. Tapi sebaiknya Ye Ling jauh-jauh dari makhluk yang namanya mantan pacar, karena kadang mereka lebih bahaya dari virus apapun. Ye Ling malah nggak ngeh. Sambil makan dia bertanya, mantan pacar? Siapa? Xin Yualin melanjutkan kalo normalnya memang harusnya dia nggak ikut campur dengan hubungan Ye Ling. Tapi Ji Xiaoxing itu terlalu rumit. Ye Ling langsung menatap Xi Yualin begitu dia dengar nama Xiaoxing disebut. 


Ji Xiaoxing? Mantan pacarnya? Xin Yualin mengangguk mengiyakan. Ye Ling langsung meletakkan sumpitnya dan bertanya gimana Xin Yualin bisa tahu? Xin Yualin mengatakan kalo Xiaoxing sendiri yang bilang. Apa itu nggak benar? Ye Ling hanya tertawa. Ia memberitahu kalo itu nggak benar. Siapa yang mau sama dia? 


Xin Yualin menghela nafas. Ternyata Xiaoxing lebih rumit dari yang dia kira. Ye Ling mengangguk membenarkan. 


An Ge membantu Du Nian dan Xiaoxing menyiapkan segala sesuatu untuk siaran langsung. Dia mengatakan kalo dia sangat kagum pada mereka bertiga. Nggak bisa dipercaya. Mereka bahkan bisa nemuin tempat seperti itu. Xiaoxing mengatakan kalo An Ge nggak perlu tahu, dia nggak perlu melakukan sesuatu. Dia hanya perlu membuatnya tampak sempurna. An Ge mendekat dan bertanya jadi Xiaoxing nggak mengejar peringkat? Xiaoxing nggak gitu paham. Ia bertanya peringkat apa? 


Du Nian tiba-tiba teriak gara-gara lihat kecoa. Xiaoxing ikutan teriak. Dia juga sangat takut pada kecoa. An Ge juga kaget. Dua nian bahkan nggak takut sama hantu. Kenapa sama kecoa saja takut. 


An Ge menatap Xiaoxing dan jadi punya ide. 


An Ge teriak ada kecoa. Xiaoxing ketakutan lalu memeluk An Ge dan An Ge menggendongnya. 


Pelan-pelan An Ge mendekati Xiaoxing. Ia lalu teriak kecoa sambil menunjuk ke bawah tapi yang terjadi adalah Xiaocing menginjak kakinya. Xiaoxing meminta maaf. Dia nggak sengaja. 


Su Zhan sedang berolahraga di rumahnya. Ia lalu mendengar berita tentang pembunuhan berencana sekitar jam 5 sore tadi di distrik Xi'an. Menurut pengakuan saksi, pelakunya adalah seorang pria yang memakai kaos biru, celana hitam dan sepatu kasual. Masyarakat diminta untuk berhati-hati.  Su Zhan melihat tv  lalu teringat kalo siang tadi Xiaoxing juga akan kesana. Ia lalu mengambil ponselnya dan menelpon Xiaoxing. Tapi sayang telponnya sedang nggak aktif. Su Zhan makin khawatir. Ia lalu memutuskan untuk pergi. Dia bahkan nggak ganti baju dulu. 


Siaran langsung dimulai. Seperti biasa, Du Nian berperan sebagai narator dan kali ini An Ge yang kebagian mengambil gambar. Su Zhan sendiri sudah sampai di lokasi. Suasana makin menakutkan karena lampunya berkedip-kedip. 


Ye Ling sudah selesai makan. Ia bangkit dan berterima kasih atas dagingnya. Xin Yualin ikutan bangkit dan berpesan agar Ye Ling memberitahunya kalo ads perlu apa-apa ke depannya. Ye Ling menatap Xin Yualin sambil melipat tangannya. Xin Yualin menunjuk rambut Ye Ling yang sudah panjang. Apa itu nggak perlu di potong? Ye Ling melihat rambutnya dan mengatakan kalo semua artis suka rambut panjang. Apa Xin Yualin nggak tahu? Ye Ling pamit dan Xin Yualin mengantarnya. 


Ye Ling menghampiri Du Ruo yang sedang bersama Fang Li menonton siaran langsung Xiaoxing. Du Nian meminta pemirsa untuk fokus pada mesin fotocopy. Menurutnya mesin foyocopy itu sangat aneh. Seluruh gedung telah dimatikan. Tapi saat jam 11 malam di tiap malam, akan ada ... . Du Nian mengambil kertas yang keluar dari mesin fotocopy.  Ada gambar bekas tangan di sana yang warnanya hitam pitih. Du Nian bertanya-tanya gimana bisa itu berubah jadi merah? Padahal listrik sudah dipadamkan. Gimana bisa itu masih bekerja? Apa itu karena...? 


Xiaoxing bersembunyi di balik mesin fotocopy. Tiba-tiba ada tangan yang keluar dari bawah Du Nian. Sontak Du Nian berteriak. 


Su Zhan yang mendengar suara teriakan jadi khawatir. Ia berlari dan mencari sumber suara. Ia menghampri Xiaoxing dan bertanya apa dia baik-baik saja? Apa Xiaoxing terluka? Su Zhan mengecek keadaan Xioaxing lalu memeluknya. 


Du Ruo, Ye Ling dan Fang Li terkejut melihat reaksi Su Zhan. Mereka sampai nggak sadar kalo Xin Yualin ada di dekat mereka. Ia bertanya apa yang mereka tonton? Du Ruo menutupi ponselnya pakai tangan. Xin Yualin merebut ponsel itu dan melihatnya sendiri. 


Su Zhan melihat An Ge dan bertanya apa itu dia? An Ge mengiyakan dan bertanya apa yang Su Zhan lakukan? Du Ruo juga bingung. Mereka harus ngapain? 

Bersambung...

Komentar:
Tahu nggak kenapa Sm:)e episode 5 bisa lama? Awalnya nulis lancar. Bagian satu oke. Bagian dua nggak ada masalah. Bagian 3, lah kok nggak ada subtittlenya? Akhirnya aku nyari subtitle di subscene. Untuk subindo memang nggak ada, adanya Engsub. Tapi ternyata eh ternyata, engsub juga sampai separuh aja. Separuh terakhir juga nggak ada subtitlenya. Gimana nih? Masa mau berhenti sampai episode 5? Secara aku juga nggak bisa  bahasa mandarin. Bisa sih tapi cuman sampai Ni Hào ma? Wo ài ni, xiexie, jie, gege lainnya nggak ngerti. 
Habis itu adikku berniat membantu sama teman-temannya. Secara kebetulan dia juga belajar bahasa Mandarin di sekolahnya. Dan jadilah episode 5 rampung aku tulis. Intinya karena subbernya amatiran, jadi maaf-maaf aja kalo ada yang nggak sesuai. Tapi semoga masih bisa dinikmati. ^_^

Salam
Anysti18

2 komentar

  1. Ya ampun kak, maksih ya perjuangannya nulis sinopsis ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas komentarnya. Udah ada lanjutannya, kok. Silakan ditunggu. ^_^

      Salam
      Anysti18

      Hapus


EmoticonEmoticon