10/09/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 6 PART 2

SINOPSIS Smile Episode 6 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 6 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 6 Part 3

Xiaoxing berjalan dengan terburu-buru. Ia menelpon Jiang Ye memberitahu kalo dia sudah sampai. Jiang Ye meminta Xiaoxing untuk pergi saja. Nggak jadi. Dia sendiri masih di perusahaan Su Zhan. Xiaoxing terkejut mendengarnya. Jiang Ye memberitahu kalo ada banyak penggemar dan wartawan di luar. Ia menyuruh Xiaoxing untuk menghindari sorotan. 


Xiaoxing tampak memikirkannya. Ia lalu berbalik. Tiba-tiba sebutir telur melayang dan mendarat di dahi Xiaoxing. Sedetik kemudian penggemar Su Zhan berdatangan menghampirinya. 


Mereka mendorong Xiaoxing dan memakinya. Siapa dia berani dekat dengan Su Zhan? Dasar g*la! Mereka menyuruh Xiaoxing untuk menjauhi Su Zhan. Xiaoxing nggak terima. Gimana bisa mereka menyalahkannya? Mereka tetap mrnyuruh Xiaoxing untuk jauh-jauh dari Su Zhan dan jangan memanfaatkan popularitasnya. Xiaoxing menhatakan kalo dia nggak melakukannya. Dia hanya asisten Su Zhan. Mereka makin salah paham. Gimana bisa Su Zhan mencintai Xiaoxing yang juga dekat dengan pria muda kaya? Mereka meminta agar Xiaoxing meninggalkan Su Zhan dan jangan membuatnya terlibat. Xiaoxing adalah asisten yang buruk. Jauhi Su Zhan! 


Orang-orang itu kembali ingin melemparkan telur ke 'Xiaoxing. Dasar wanita j*lang! An Ge tiba-tiba datang dan berdiri di depan Xioaxing. Jadinya telur itu malah mengenai An Ge. Xioaxing membuka matanya dan menatap An Ge. An Ge mengajaknya untuk pergi. Ia memegang tangan Xiaoxing dan menariknya pergi. 


Jiang Ye sedang menelpon. Ia mengaku sudah tahu. Ia lalu menutup telponnya. Di dekatnya ada Su Zhan yang sedang duduk. Nggak lama kemudian seorang wanita datang mengantarkan pakaian. Ia meletakkannya lalu pergi. Su Zhan bertanya apa Xiaoxing sampai di pintu depan? Jiang Ye mengiyakan. Ia mrmberitahu kalo ada banyak wartawan di luar jadi ia menyuruh Xioaxing untuk pergi. 


Su Zhan menghela nafas. Ia bertanya pada Jiang Ye kalo ia telah membawa banyak masalah pada Xiaoxing. Jiang Ye meminta Su Zhan untuk memberitahunya. Ia menarik kursi dan duduk di hadapan Su Zhan. Jiang Ye mengingatkan kalo suka atau enggak, dan karena Su Zhan memanggilnya Jie, maka dia punya tugas untuk mengajari Su Zhan. Su Zhan hanya menatap Jiang Ye. Jiang Ye melanjutkan kalo dia tahu semua hal tentang Su Zhan dan Xiaoxing. Dia juga bisa mengerti kekhawatiran Su Zhan tentang Xiaoxing. Tapi Su Zhan adalah superstar. Artinya Su Zhan sama sekali nggak punya hak untuk peduli tentang wanita manapun. Kecuali kalo Su Zhan ingin berhenti. 


Su Zhan bertanya apa seorang bintang nggak boleh punya teman? Jiang ye membenarkan. Karena besarnya imbalan yang Su Zhan berikan dan termasuk uang yang membeli semua perasaan Su Zhan. Kedengarannya memang sarkastik tapi begitulah. Terlebih lagi karena Su Zhan adalah bintang pria. Makin Su Zhan peduli pada seseorang, makin cepat pula ia harus menjauh darinya. Atau Su Zhan nggak akan berhasil. Penggemarnya nggak akan mau memarahinya jadi mereka akan mencurahkan semua kemarahan untuk Su Zhan pada Xiaoxing. Su Zhan merasa kalo itu nggak adil. Jiang Ye memberitahu kalo Su Zhan hanya menyanyikan beberapa lagu, mengambil beberapa foto, dan menjadi bintang di drama TV lalu mendapatkan uanh yang nggak bisa dihasilkan orang lain dalam seluruh hidup mereka. Apa itu adil? Ia mengingatkan kalo sekarang Su Zhan dan Shen Xun adalah bintang jadi jangan sok berpikir tentang keadilan lagi. Su Zhan hanya memalingkan wajahnya. Jiang Ye melanjutkan kalo uang adalah keadilan. Sekali punya uang, maka nggak cuman keadilan, bahkan skala langit bisa ia namai dengan nama Su Zhan. 


Su Zhan mendekat dan memberitahu kalo itu adalah Libra, bukan skala. 


Xiaoxing bersama dengan An Ge di atap. Ia memberikan sapu tangan pada Xiaoxing untuk membersihkan telur di wajahnya. 


Ponsel Xiaoxing bunyi. Dari Su Zhan. Xiaoxing mengangkatnya pura-pura ceria. Ia bertanya apa Su Zhan sedang fitting baju? Xiaoxing merasa kalo itu bagus. Su Zhan bisa mekakukannya dengan Jiang Ye. Su Zhan bertanya Xiaoxing di mana? Xiaoxing agak ragu menjawabnya. Ia lalu berbihong mengatakan kalo dia sudah pulang. Fans? Ia melihat mereka. Ia menenangkan Su Zhan kalo dia bisa berlari dengan cepat. Mereka nggak akan punya kesempatan untuk menyakitinya. Xiaoxing melarang Su Zhan untuk mengkhawatirkannya. Xiaoxing lalu menutup telponnya. 


Sedetik kemudian ia nampak sedih. An Ge menghela nafas melihatnya. Xiaoxing memanggil An Ge dan memaksakan senyumnya. Ia berterima kasih karena An Ge telah membantunya. An Ge memintanya untuk mrlupakannya. Cuman dikit. Xiaoxing lalu bertanya apa An Ge nggak latihan hari ini? Ia meminta An Ge untik nggak usah memperdulikannya dan meminta An Ge agar cepat pergi. Saat penggemar Su Zhan sudah pergi, ia akan lari dan beristirahat. 


An Ge mengatakan kalo itulah kenapa dia benci dengan lingkaran hiburan. Xiaoxing menghela nafas dan melarang An Ge terpengaruh dengan apa yang barusan ia alami. Ia justru merasa kalo lingkaran hibutan nggak terlalu buruk. Kalo dia nggak bekerja di lingkaran itu, maka dia nggak akan bisa melakukan siaran langsung. Kalo dia nggak melakukan siaran langsung, maka dia nggak akan mengacaukan segalanya. Kalo nggak gitu maka nggak ada yang akan menyerangnya. 


An Ge malas dan memalingkan wajahnya. Apa Xiaoxing benar-benar suka dikepung? Xiaoxing menghela nafas. Perlahan-lahan senyumnya mulai menghilang. Ia mengatakan kalo nggak juga. Tapi satu dekade kemudian, ia bisa menyombongkan hal itu. Ia meminta An Ge untuk memikirkannya. Siapa yang akan memiliki kehidupan yang luar biasa seperti dirinya? 


Xiaoxing bangkit dan merasa luar biasa. Memang dramatis. An Ge menyudahi. Kalo dia jadi produser, ia akan menulis film untuk Xiaoxing, Dramatic Life. Xiaoxing tertawa. Menurutnya itu bagus. 


Su Zhan melihat berita saat Xiaoxing diserang oleh penggemarnya. Penggemar itu memaki Xiaoxing dan menyuruhnya untuk menjauhi Su Zhan. 


Shen Xun tiba-tiba datang dan menyapa Su Zhan. Su Zhan terkejut dan menutup laptopnya. Ia buru-buru bangkit. Su Zhan memberitahu kalo apa yang terjadi semalam adalah salah paham. Xiaoxing nggak punya hubungan seperti itu dengan Tuan Xin. Shen Xun mengaku tahu tentang hal itu. Ia sudah lama mengenal Xin Yualin. Dia tahu dengan jelas gadis seperti apa yang Xin Yualin suka. Tapi dia merasa sedikit marah. Bukan karena cemburu tapi karena Xiaoxing nggak menghindarinya sejak dia menyebabkan berita itu. 


Su Zhan bertanya, menghindar? Shen Xun meminta Su Zhan untuk memikirkannya. Su Zhan memiliki asisten rendah seperti bayangan atau pembuat masalah yang memberinya banyak masalah dan mendapatkan lebih banyak perhatian media daripada Su Zhan sendiri? Su Zhan nggak bisa menjawabnya. 


Shen Xun mengingatkan kalo mereka berdua adalah bintang. Shen Xun melangkah dan bertanya apa Su Zhan tahu hal yang paling mengerikan menjadi seorang bintang? Su Zhan kembali nggak menjawab. Shen Xun mengambil stick drum dan menjawab, sebuah gosip yang nggak bisa dimengerti bisa merusak image yang ia miliki yang telah ia bangun bertahun-tahun. 


Su Zhan menghampiri Shen Xun dan memberitahu kalo dialah yang telah membuat masalah itu. Shen Xun melarang Su Zhan untuk khawatir. Dia nggak akan melakukan apapun pada Xiaoxing. Maksudnya Su Zhan bisa membiarkan Ji Xiaoxing menjadi low-key. Jangan melakukan aiaran langsung yang terlalu mengada-ada. Lebih-lebih yang melibatkan Xin Yualin. Mudah, kan? 


Su Zhan tampak memikirkannya. Ia lalu mengatakan ingin meminjam ponsel Shen Xun untuk menelpon. Shen Xun yang nggak menaruh curiga memberikan ponselnya pada Su Zhan. Apa ponsel Su Zhan rusak lagi? Su Zhan hanya mengiyakan. 


Su Zhan rupanya menelpon Xin Yualin. Xin Yualin sendiri sedang memanah. Ia mengira kalo itu adalah Shen Xun dan menyapanya. Su Zhan memberitahu Xin Yualin kalo ia adalah Su Zhan. Shen Xun langsung bangkit begitu tahu kalo orang yang Su Zhan telpon adalah Xin Yualin. Ia menghampiri Su Zhan. Kenapa Su Zhan menelponnya? Su Zhan melarang Shen Xun mendekat. 


Su Zhan mengaku ingin membicarakan berita tentang Xin Yualin dan asistennya Ji Xiaoxing. Xin Yualin meminta Su Zhan untuk mengatakannya. Su Zhan memberitahu kalo mereka berdua berada dalam lingkaran. Dan yang paling mengerikan dari lingkaran itu adalah gosip yang nggak bisa dimengerti yang bisa merusak image yang Xin Yualin miliki yang telah dibangun bertahun-tahun. 


Xin Yualin menanyakan saran Su Zhan. Su Zhan menyarankan agar Xin Yualin nggak muncul di depan Xiaoxing. Dan kalo bisa cobalah untuk menyadarinya. Su Zhan lalu menutup telponnya. 


Su Zhan mengembalikan ponsel Shen Xun. Shen Xun bertanya kenapa Su Zhan melakukan hal itu? Su Zhan pura-pura nggak ngerti. Apa dia membuat kesalahan lagi? Shen Xun mengangkat stick drum yang ia pegang seolah ingin memukul Su Zhan. Su Zhan mengambil stick drum itu dan mengatakan kalo setiap kali ia membuat masalah, maka seseorang akan menyalahkannya. Su Zhan berbalik dan menatap Su Zhan yang duduk di belakang drum. Su Zhan mengingatkan kalo Xiaoxing nggak ada disana. Apa Shen Xun akan menolongnya? Shen Xun kesal. Su Zhan mengingatkan kalo dia telah menelpon Xin Yualin menggunakan ponselnya. 


Su Zhan hendak memainkan drumnya. Shen Xun menghalanginya. Ia ingin tahu apakah Xin Yualin mengatakan sesuatu? Su Zhan menjawab enggak. Shen Xun tersipu malu. Ia bertanya-tanya kenapa ia berpikir begitu? Ia meeasa kalo telopon dari Du Zhan tadi akam membuat Xin Yualin merasa canggung dan ia merasa agak bahagia. Su Zhan tersenyum menatap Shen Xun. Shen Xun tersinggung. Apa yang Su Zhan pikirkan? Jangan tersenyum. 


Su Zhan bertanya kenapa? Shen Xun menghampiri Su Zhan. Su Zhan ketakutan dan bangkit menjauhi Shen Xun. Shen Xun meminta stick drum yang Su Zhan bawa. 


Xin Yualin menarik busurnya dan siap memanah. Seseorang menghampirinya dan menyapanya. Lama nggak ketemu. Wanita itu adalah wartawan yang mengambil gambar Xin Yualin diam-diam malam itu. Ia langsung ke intinya. Ia tahu kalo Xin Yualin sedang sibuk, dia juga. 


Xin Yualin kembali menarik busurnya. Ia menyindir, sibuk membuat tembakan sembunyi? Wanita itu melepaskan tasnya. Ia telah memutuskan untuk melakukannya sendiri. Ia memberikan kartu namanya pada Xin Yualin. Studio Secret. Xin Yualin memujinya, nama yang bagus. Tapi rahasia adalah rahasia. 


Wanita itu menghela nafas dan nggak jadi memberikannya. Ia mengaku suka memaparkan beberapa rahasia yang ingin diketahui orang lain. Xin Yualin bertanya apa hubungannya dengannya? Ia merasa kalo itu nggak berarti apa-apa. Wartawan mengaku nggak bisa memutuskan apakah itu berarti sesuatu apa enggak. Xin Yualin juga nggak bisa. Ia melanjutkan kalo semuanya terserah publik. 


Xin Yualin kembali memanah dan semua anak panahnya menancap tepat di tengah. Xin Yualin merasa kalo masuk akal dan sah kalo wartawan itu memulai studionya. Xin Yualin sendiri nggak ingin ikut campur. Tapi orang yang wartawan itu ikuti berkaitan dengan proyeknya dan Sheng Hua. Xin Yualin menyarankan agar wartawan itu berhenti melakukannya. 


Wanita itu mengulangi. Berhenti? Ia memberitahu kalo studionya harus dijalankan. Para fotografer di studionya juga harus menjalani hidup mereka. Wartawan meminta Xin Yualin agar nggak salah paham. Ia nggak bermaksud untuk meminta uang. Itu ilegal. 


Xin Yualin melepaskan panah terakhirnya. Berdasarkan pengalamannya, ia punya 3 hal yang perlu ia katakan. Pertama, ia punya studionya di awal tahun, kalo bukan karena Xin Yualin yang membuatnya kehilangan pekerjaan terakhirnya, tapi ia bermaksud untuk mengundurkan diri pada awalnya. Kedua, hanya ada 6 fotografwe termasuk dirinya di studionya dan Xin Yualin memiliki semua informasinya. Termasuk penghasilan dab pengeluarannya, juga tanda terima pajaknya. Xin Yualin bahkan bisa lebih jelas darinya. Dan akhirnya, masalah terbesarnya adalah apakah studionya memiliki dana yang cukup? Ia juga nggak akan bisa mendapatkan berita apapun. Ditambah biaya sebulan yang hampir sepuluh ribu Yuan perbulan. Jadi ia hanya membayar dengan caranya seorang fotografer yang ia kembangkan dengan keras dan membuatnya mengundurkan diri. 


Xin Yualin kembali menarik busurnya. Wartawan itu menahannya dan bertanya apa Xin Yualin menyelidikinya dan ingin mengancamnya? Xin Yualin menurunkan busurnya dan mengatakan kalo wartawan itu telah salah paham. Ia justru bermaksud untuk memberinya kesempatan untuk menghasilkan banyak uang. Selarang ia bisa menerima tawaran tuan Song. Ia juga harus menyetujui orang yang lebih cakap dari Tuan Song, seperti dirinya. 

Bersambung... 

Komentar:
Suka dengan cara Xin Yualin dalam menyelesaikan masalah. Langsung ke intinya. Dia bahkan bisa langsung menemukan wartawan itu dan menekannya dengan tepat. Jadi mau nggak mau dia harus mengikutinya. 
Dan kasihan banget lihat Xiaoxing dibully sama penggemarnya Su Zhan. Untung ada An Ge. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon