10/16/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 8 PART 1

SINOPSIS Smile Episode 8 BAGIAN 1


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 7 Part 4
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 8 Part 2

Su Zhan berjalan dengan Xiaoxing yang sedang membacakan jadwalnya. Xiaoxing memberitahu kalo hari ini Su Zhan akan melakukan pelatihan terlebih dahulu dan sore nanti ada wawancara majalah. Ye Jie memberitahunya untuk nggak mengatur terlalu banyak kegiatan jadi Su Zhan bisa fokus pada pelatihan. 


Su Zhan ingin menyinggung perihal kemarin tapi merasa ragu. Ia bahkan sampai meremas saku bajunya saat teringat ciumannya kemarin. Demikian pula dengan Xiaoxing. Ia bahkan nggak berani menatap Su Zhan. 


Su zhan berbasa-basi menanyakan apa semalam Xiaoxing tidur dengan nyenyak? Xiaoxing gugup. Nggak begitu buruk. Su Zhan mengiyakan. Setelah itu suasana kembali tegang. Ke..kemarin... . Su Zhan menatap Xiaoxing dan tiba-tiba nyalinya jadi menciut. Lupain, deh. Su Zhan melangkah lebih cepat dan berada di depan Xiaoxing. 


Ponsel Xiaoxing bunyi. Telpon dari Jiang Ye. Jiang Ye menyuruh Xiaoxing untuk mengambil sesuatu di mobil. Xiaoxing mengiyakan. Ia akan mengambilnya. Ia memberitahu Su Zhan kalo Ye Jie menyuruhnya  mengambil garis besar wawancara di mobil. Ia akan menemani Su Zhan paa pelatihan setelahnya. Su Zhanen mengangguk mengijinkan. Xiaoxing lalu pamit. Mereka tampak sama-sama lega karena nggak perlu melihat satu sama lain. 


Xiaoxing mengambil naskah wawancara lalu pergi ke toilet untuk mencuci tangan. An Ge tiba-tiba masuk dan menarik Xiaoxing keluar. An Ge mengaku ingin memberitahu Xiaoxing tentang sesuatu tapi nggak bisa karena Xiaoxing selalu bersama dengan Su Zhan, Du Nian dan Du Ruo. 


Xiaoxing bertanya ada apa? An Ge menanyakan apa Xiaoxing ingin ia menceritakan sebuah kisah? Xiaoxing langsung bilang enggak dan berniat pergi. An Ge menahannya dan akan langsung ke titiknya. Masalahnya adalah tentang temannya. Xiaoxing paham. Itu adalah kisah yang sering diceritakan. Ia tahu kalo sebenarnya itu adalah An Ge sendiri. Bilang gih! 


An Ge menghela nafas dan membenarkan. An Ge menceritakan kalo 3 tahun yang lalu ia mengenal seorang pria di Amerika. Dalam hati Xiaoxing bertanya-tanya, 3 tahun yang lalu? Sedetik kemudian dia ingat kalo Ye Ling pernah tinggal di sana untuk waktu yang singkat. An Ge melanjutkan kalo dis menganggap dirinya sebagai raja sebelum ia mengenal pria itu. Dan akhirnya ia tahu arti dari diamond cut diamond. 


Xiaoxing mengangguk sambil senyum. An Ge mengaku tahu kalo harusnya dia nggak mengalihkan perasaannya ke dunia maya tapi ke kehidupan nyata. Tapi An Ge nggak bisa menghubunginya. Hal itu menyebabkan serangkaian hal-hal aneh. Sampai akhirnya An Ge sadar kalo dia mengenalnya tapi sebenarnya enggak. Sampai kemarin... . 


Xiaoxing melihat Xin Yualin berjalan ke arahnya dan jadi panik sendiri. Ia meminta pada An Ge agar ngomongnya lain kali lagi. Ia harus pergi sekarang. An Ge menahan Xiaoxing dan nggak mengijinkannya pergi. Menurutnya kalo ia nggak memberitahu Xiaoxing sekarang maka nggak akan ada kesempatan lain. 


Xiaoxing memberitahu kalo dia sudah memahami hal itu. Dia tahu. Ia makin panik karena Xin Yualin makin dekat. Akhirnya  Xiaoxing menarik An Ge ke dalam toilet. An Ge yang nggak ngerti apa-apa bertanya, Xiaoxing kenapa, sih? Sstt! Xiaoxing menyuruh An Ge untuk diam. 


Xin Yualin melintas di depan toilet. Dua orang karyawan pria berbisik-bisik kalo merela melihat sesuatu yang memalukan. Di toilet ada seorang pria dan seorang wanita. Harusnya mereka pergi. Mereka merasa kalo pria itu tampak seperti aktor Life Tide. Xin Yualin langsung menoleh dengar proyek filmnya disebut-sebut. 


Xin Yualin mendatangi toilet itu dan bermaksud membuka pintunya. Tanpa ia ketahui di dalam toilet Xiaoxing menahan sekuat tenaga agar pintu ngdak terbuka. An Ge yang nggak ngerti situasi malah membantu Xiaoxing untuk membuka pintu itu. 


Mereka bertiga sama-sama kaget. Xioaxing menutup kembali pintu itu. Ia menatap An Ge. Gimana, nih? Xin Yualin membuka pintu itu dan menatap mereka. An Ge hendak menjelaskannya tapi diduluin oleh Xiaoxing. Ia tahu kalo itu sepertinya konyol untuk mengatakan kalimat itu sekarang. Tapi ia harus tetap mengatakannya kalo itu nggak seperti yang Xin Yualin pikirkan. Sebenarnya... . 


Xin Yualin buru-buru menunjuk Xiaoxing dan menyuruhnya untuk diam. Ia lalu menatap An Ge dengan tatapan kesal dan menyuruh Xiaoxing untuk keluar. Xiaoxing melongo menatap kepergian Xin Yualin. 


Xin Yualin mengajak Xiaoxing ke atap. Ia memberitahu kalo itu adalah tempat favoritnya untuk bersantai. Xiaoxing pelan-pelan mendekat dan menilai kalo tempat itu sangat cantik dan sangat bagus. Xin Yualin melanjutkan kalo dia nggak ingin menghancurkan kebahagiaannya di sana. Dia nggak mau bicara dengan Xiaoxing untuk ketiga kalinya di sana. 


Xiaoxing menyindir kalo satu dunia hanya satu yang nggak mau dirinya. Xin Yualin merasa kalo pembicaraan mereka yang terakhir kali sama sekali nggak berhasil. Xiaoxing bahkan sudah melangkah lebih jauh sekarang. Ia bahkan melakukan sesuatu yang nggak bisa dibayangkan bersama dengan An Ge. 


Xiaoxing meraih tangan Xin Yualin dan memberiahu kalo ia bisa menjelaskannya. Dia akan segera memberitahunya. Xin Yualin menunjuk Xiaoxing dan menyuruhnya untuk diam. Xiaoxing memberitahu kalo dia sama sekali nggak melecehkan siapapun. 


Xin Yualin makin kesal dan menyuruh Xiaoxing untuk melepaskan tangannya. Xiaoxing baru sadar kalo dia memegang tangan Xin Yualin. Ia pun melepaskannya. Xiaoxing meminta maaf. Xin Yualin menatapnya dan bertanya apa hubungan antara Xiaoxing dan Ye Ling? Xiaoxing tampak memikirkannya dan ragu-ragu untuk menjawabnya. Mungkin...teman. Xin Yualin kembali menunjuk Xiaoxing dan mengatakan kalo Xiaoxing berbohong. Ia mengingatkan kalo Xiaoxing bilang padanya kalo Ye Ling adalah mantan pacarnya. 


Xiaoxing menyuruh Xin Yualin untuk menanyakan itu langsung ke Ye Ling saja. Xin Yualin mengatakan kalo dia nggak perlu menanyakannya pada Ye Ling. Ye Ling adalah sutradara yang ia beri dukungan kuat. Yang harus ia lakukan adalah membersihkan virus di sekitar Ye Ling yang mungkin akan menyakitinya. 


Xiaoxing menunjuk hidungnya sendiri. Maksudnya dia virus? Xin Yualin membenarkan. Ia menunjuk Xiaoxing dan mengatakan kalo virus itu seperti Xiaoxing yang membuat lingkaran itu menjadi kotor. Xiaoxing makin kesal. Ia memanggil Xin... . Ia membenarkan kalo ia hanya seorang figuran dan sekarang menjadi asisten. Dia juga nggak punya status yang sama dengan Xin Yualin. Tapi nggak berarti dia tahan dengan penghinaannya dengan rendah hati. Xin Yualin menunjuk Xiaoxing dan memberitahu kalo Xiaoxing nggak memenuhi syarat. 


Xin Yualin mengaku nggak ingin mendengarkan penjelasan Xiaoxing. Ia hanya punya satu kalimat untuk Xiaoxing. Jangan mengacaukan segalanya di perusahaannya. Kalo Xiaoxing terus melakukannya, maka Xin Yualin akan mengusirnya. Xin Yualin pergi begitu saja saat Xiaoxing masih ingin ngomong. 


Xiaoxing meninggalkan Sheng Hua dengan perasaan marah. Ia memaki Xin Yualin. Saking kesalnya sampai ia menjatuhkan tasnya. Xiaoxing membuka pintu mobil dan mengambil boneka Su Zhan. 


Du ruo sedang membereskan meja Ye Ling. Xiaoxing menelponnya dan menanyakan apa Xin Yualin ada di kantornya? Du Ruo mengaku nggak tahu. Kenapa? Xiaoxing mengatakan kalo ia akan membunuh Xin Yualin. (APA???) Du Ruo mau minta penjelasan atas kalimat Xiaoxing barusan tapi sayang Xiaoxing langsung menutup telponnya. 


Ia buru-buru keluar tapi malah mau nabrak Ye Ling. Ye Ling memberinya selembar kertas dan menyuruhnya untuk menyalinnya rangkap tiga lalu taruh di mejanya. Du Ruo merasa nggak bisa ia bertanya bisa nggak dia... . Belum juga Du Ruo selesai ngomong Ye Ling sudah bilang nggak bisa. 


Xiaoxing mengendap-endap menuju ruangan  Xin Yualin sambil membawa sesuatu. Ia masuk tanpa dicurigai oleh karyawan lainnya.


Du Ruo kembali setelah melaksanakan tugas dari Ye Ling. Ia memberikannya pada Ye Ling dan mengatakan kalo ia harus pergi sekarang karena ada sesuatu yang penting. Ia sudah berbalim dan mau pergi tapi Ye Ling masih saja memanggilnya. Du Ruo yang sudah lelah menjadi kesal. Ye Ling bahkan nggak membutuhkannya hari ini. Dia harus pergi karena seseorang membutuhkan bantuannya. Du Ruo langsung pergi tanpa menunggu persetujuan dari Ye Ling. Padahal Ye Ling hanya ingin menanyakan apakah Du Ruo ingin punya camilan malam apa enggak? 


Xiaoxing mengeluarkan bonekanya dan memompanya. Setelah memastikan telah terisi penuh, Xiaoxing meletakkannya di atas meja. Rasanya nggak cocok. Ia lalu memindahkannya di sofa. Nggak cukup itu saja. Xiaoxing merobek sebuah bantal yang mengeluarkan isinya. Ia menabur-naburkan bulunya di semua tempat. 

Bersambung...

Komentar:
Xin Yualin ini senang banget ya nunjuk-nunjuk Xiaoxing. Wajar Xiaoxing jadi benci banget sama dia. 
Dan tentang pria yang dibahas An Ge sepertinya bukan Ye Ling deh. Mungkin Su Zhan. Tapi Xiaoxingnya malah masih ingat salah paham antara Ye Ling dan An Ge saat membaca naskah dulu. Mereka seolah akan... . 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon