10/20/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 8 PART 3

SINOPSIS Smile Episode 8 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 8 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 8 Part 4

Xiaoxing berlatih menari di ruangan Su Zhan. 

Flashback...


Su Zhan memberitahunya kalo sutradara Yan mengatakan kalo Du Nian nggak bisa menari dengan baik dan sedang mencari pemeran pengganti. Ia merekomendasikan Xiaoxing tanpa bertanya dulu. Su Zhan mengaku nggak bermaksud meremehkan Xiaoxing. Ia hanya berharap kalo akan semakin banyak orang yang bisa melihat kerja keras, usaha dan bakat Xiaoxing maka mereka bisa menerimanya. Xiaoxing menunduk. Su Zhan melanjutkan kalo dia akan menolaknya kalo Xioaxinh keberatan. 


Xiaoxing tersenyum. Ia memberitahu kalo dia nggak keberatan. Dia kan seorang aktris. Walaupun hanya pemeran pengganti, tapi ia masihlah seorang aktris. Seorang aktor nggak bisa menolak peran apapun. Ia bertanya apa dia benar? Su Zhan tersenyum mendengarnya. 

Flashback end...


Xiaoxing terus menari mengikuti gerakan yang ia lihat di laptop. Ponselnya tiba-tiba bunyi. Xiaoxing mengambilnya dan menjawabnya. Yang menelpon adalah An Ge. Ia menanyakan acara Xiaoxing nanti sore. Xiaoxing memberitahu kalo dia akan berbicara dengan Tuan Xin tentang Su Zhan. An Ge bertanya dimana Xiaoxing? Xiaoxing memberitahu kalo dua sedang di ruang latihan Su Zhan. Dia memberitahu kalo dia nggak papa lalu menutup telponnya. 


Xiaoxing kembali berlatih. Su Zhan datang. Xiaoxing tersenyum menatapnya dan menanyakan apa yang membawa Su Zhan kesana? Su Zhan mengangkat kedua tangannya yang membawa kantong makanan. 


Nggak lama kemudian mereka sudah duduk bersama sambil makan. Su Zhan menatap Xiaoxing dan bertanya apa rasanya enak? Xiaoxing mengiyakan. Ia memuji kalo Su Zhan adalah bos paling baik di dunia. Top banget deh. Su Zhan tersenyum. Ia menyarankan agar Xiaoxing nggak makan dengan terburu-buru. Semua itu adalah miliknya. 


Xiaoxing merasa kalo roti goreng itu enak. Dimana Su Zhan membelinya? Su Zhan langsung menjawab kalo dari Jalan Wuyi. Xiaoxing lalu ingat sesuatu. Ia memberitahu Su Zhan kalo  di dalam gang Anhua Road ada restoran roti goreng yang rasanya jauh lebih enak dari itu. Su Zhan bertanya sungguh? 


Xiaoxing mengiyakan. Ia janji akan membelikannya buat Su Zhan lain kali. Su Zhan mengiyakan. Su Zhan lalu menanyakan tarian Xiaoxing. Xiaoxing mengatakan kalo nggak buruk. Dia akan menunjukkannya pada Su Zhan. Tapi habis makan. Ia mengaku sangat lapar. 


Ye Ling duduk di lantai sambil menatap kertas yang berserakan di dekatnya. Du Ruo masuk dan menyapanya. Ia belum pulang ke rumah? Ye Ling bertanya ada apa? Du Ruo memperhatikan wajsh Ye Ling dan merasa kalo dia kelihatan nggak bahagia. Apa ia terlalu lelah? Ye Ling memberitahu kalo dia baik-baik saja. Du Ruo lalu bertanya apa dia boleh pulang?


Ye ling menatap Du Ruo dan bertanya apa Du Ruo adalah asistennya? Du Ruo membenarkan. Ye Ling meminta Du Ruo untuk membaktikan diri dengan bekerja sedikit lagi. Atau bisa nggak Du Ruo menunjukkannta saja? Atau seenggaknya sedikit memgkhawatitkannya. 


Du Ruo langsung meluncur dan duduk di hadapan Ye Ling. Ia memberitahu kalo dia sangat berdedikasi. Ia benar-benar peduli padanya. Ia menyuruh Ye Ling untuk berpikir. Meskipun Du Ruo hanya mendapatkan gaji kecil tapi nggak ada bus yang pernah bekerja sampai jam 10.30 tiap malam. Jadi ia harus naik taksi. Ia bahkan memegang obor listrik di tangan saat berjalan di malam hari karena takut ada orang jahat. Ia takut nangis. Dan yang paling penting ia terlalu lapar kalo mesti bekerja lembur di malam hari. Tapi ia nggak bisa menikmati camilan yang baik. Du Ruo mengatakan kalo ia nggak pernah memberitahu tentang hal itu. Iya, kan? Ye Ling sampai terpaku menatap Du Ruo yang begitu dekat dengannya. 


Ye Ling semobil dengan Du Ruo. Mereka akan ke suatu tempat. Ye Ling tampak kdtakutan karena Du Ruo yang menyetir. Ia bahkan sampai pegangan segala. Du Ruo bertanya apa Ye Ling benar-benar akan membelikannya makan malam? Ye Ling mengingatkan kalo Du Ruo bahkan memikirkan apa yang akan ia makan. Ia meminta Du Ruo untuk mengingatkannya untuk memberikan pada Xiaoxing juga. 


Du Ruo mengangguk mengiyakan. Ia yakin kalo Xiaoxing pasti senang kalo tahu Ye Ling sangat peduli padanya. Ye Ling mengatakan kalo dia harus melakukan itu. Ye Ling berpesan agar Du Ruo nggak memberitahu orang lain tentang hubungannya dengan Xiaoxing. Du Ruo menenangkan. Ia nggak akan memberitahu orang lain. 


Ye Ling mengatakan kalo dia nggak percaya dengan janji Du Ruo. Du Ruo hanya tersenyum. Mendadak Ye Ling jadi sedih. Ia bertanya apa Aphasia lensa Xiaoxing pulih sedikit? Du Ruo menjawab belum. Tapi mereka semua percaya kalo Xiaoxing akan mengatasinya. Ye Ling memberitahu kalo berharap terlalu besar maka akan mendapatkan kekecewaan yang lebih besar pula. Ia merasa kalo Xiaoxing nggak membutuhkan dukungan sekarang. Tapi kenyataan. 


Du Ruo menatap Ye Ling dan bertanya gimana bisa Ye Ling mengatakan itu? Ye Ling panik dan menyuruh Du Ruo untuk melihat kedepan. Belok kiri! Ye Ling mengambil setir Du Ruo. Du Ruo menyingkirkan tangan Du Ruo dan melarangnya menyentuhnya. Jangan teriak. Ye Ling ragu, ia bertanya sebenarnya Du Ruo bisa menyetir apa enggak? Apa Du Ruo punya SIM? 


Du Ruo meminta Ye Ling agar nggak meremehkannya. Ia memberitahu kalo sudah punya SIM bertahun-tahun yang lalu tapi nggak pernah mengendarai mobil. Ye Ling makin khawatir. Apalagi saat tiba-tiba Du Ruo teriak dan mengerem tiba-tiba. Ia memarahi Du Ruo. Du Ruo harusnya bilang kalo dia nggak bisa nyetir. Apa Du Ruo nggak tahu kalo itu bahaya? 


Ye Ling menyuruh Du Ruo untuk menyingkir. Dia yang akan menyetir. Ye Ling membuka pintu mobilnya dan keluar. Tapi habis itu Ye Ling malah menghilang. Du Ruo panik dan memanggil-manggil Ye Ling. Du Ruo turun dari mobil dan mencari Ye Ling. Rasanya aneh. Dimana dia? 


Du Ruo mendatangi tempat Ye Ling turun dan menemukan ada lubang di sana. Rupanya Ye Ling jatuh ke lubang itu. Du Ruo memanggilnya khawatir. Dari dalam lubang Ye Ling bertanya sebenarnya dia berhutang apa sama Du Ruo di kehidupan sebelumnya? Du Ruo melepas tasnya dan berniat  menggunakannya untuk menyelamatkan Ye Ling. Ia nenyuruh Ye Ling untuk menangkap tasnya. 


Su Zhan mengantar Xiaoxing pulang. Sudah malam tapi Xiaoxing bersikeras untuk pulang sendiri. Ia merasa khawatir dan menawarkan akan mengantarnya pulang. Xiaoxing menolak. Ia takut itu akan merepotkan. Su Zhan mengatakan kalo Xiaoxing pulang sendiri dia akan... . 


Tiba-tiba terdengar bunyi klakson dari motor An Ge. An Ge berhenti di depan Xiaoxing dan menyuruhnya untuk naik. Ia akan mengantar Xiaoxing pulang. Xiaoxing menyapa An Ge dan menanyakan apa yang membawanya ke sana? An Ge memberitahu kalo Du Ruo memberitahunya kalo Xiaoxing masih di kantor jam segini. Jadi ia pikir Xiaoxing pasti membutuhkan ksatria untuk mengantarnya pulang. Dan An Ge juga ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Xiaoxing. 


Su Zhan nggak suka melihat An Ge. Ia memberitahu kalo An Ge sudah terlambat. Mereka punya mobil untuk mengantar Xiaoxing pulang. Su Zhan memamerkan mobilnya pada An Ge. 


An Ge turun dari motornya dan menghampiri Xiaoxing. Ia mengingatkan kalo Xiaoxing baru saja mengatakannya, nggak perlu. Su Zhan nggak yakin, nggak perlu? Ia menatap Xiaoxing dan bertanya apa Xiaoxing mengatakannya? An Ge mengiyakan. Su Zhan bertanya kenapa dia nggak dengar? An Ge mengaku mendengarnya. 


Xiaoxing tersenyum menatap mereka. Ia menyarankan agar mereka bisa bicara berdua dan ia akan pulang ke rumah. Xiaoxing mau melangkah tapi An Ge dan Su Zhan kompak menahan tangannya. Xiaoxing mulai kesal. Bisa nggak mereka berdua menjadi dewasa? Ia memanggil An Ge. Su Zhan mengartikan kalo An Ge harus pergi. An Ge nggak mau. Menurutnya malah Xiaoxing memilihnya dan bukannya Su Zhan. 


Xiaoxing menyarankan agar mereka memeriksa hujan. Xiaoxing mau pergi tapi dua pria itu nggak mengijinkan. An ge mengatakan kalo tiap kali ia akan diganggu oleh seseorang, sambil menatap Su Zhan. Su zhan balas menatap An Ge dengan tatapan sengit. Ia merasa harus memberitahu Xiaoxing hari ini juga. 


Xiaoxing menatap An Ge dan Su Zhan dan meminta mereka untuk melepaskan tangannya. An Ge dan Su Zhan menurut dan melepaskan Xiaoxing. Ponselnya bunyi. Ia pun mengambilnya dan menjawab panggilannnya. Xiaoxing memberitahu Du Ruo kalo dia akan segera pulang. 


Du Ruo memberitahu kalo Ye Ling ada di UGD. Xiaoxing terkejut mendengarnya. Ia bilang ke Du Ruo kalo ia akan segera pergi ke sana. Xiaoxing hendak pergi. Su Zhan menariknya dan bilang akan mengantar. An Ge juga nggak mau kalah. Ia juga menarik Xiaoxing dan akan mengantar Xioaxing. Pakai motor lebih cepat. Su Zhan nggak sependapat. Memang lebih cepat tapi nggak lebih aman dari mobilnya. An Ge nggak terima. Kenapa itu nggak aman? Itu aman. Lagian ia punya keterampilam mengemudi yang baik. Su Zhan meremehkan, apa motor An Ge lebih aman dari mobilnya? 


Xiaoxing akhirnya bisa lepas dari mereka. Ia pun buru-buru pergi sementara An Ge dan Su Zhan terus bertengkar. An Ge memamerkan motornya pada Su Zhan. Dan saat mereka melihat motor An Ge, Xiaoxing sudah pergi mengendarainya. 


Xiaoxing sudah bersama dengan Ye Ling dan Du Ruo. Ia memberitahu Su Zhan di telpon kalo ia ada di penjual camilan trotoar di pusat darurat. Sutradara Ye nggak papa tapi Du Ruo... . Sepertinya ia harus memakannya nanti di rumah. Du Ruo langsung menatap Xiaoxing dengan tatapan takut. 


Su Zhan yang sedang menyetir merasa itu bagus. Ia lega dengar Xiaoxing bersama dengan Du Ruo. Ia melirik An Ge yang duduk di sebelahnya. Xiaoxing menyuruh Su Zhan untuk beeistirahat lebih awal. Tapi biar An Ge datang untuk mengambil motornya. Xioaxing mengaku sangat menyesal sudah membawa motor An Ge. Su Zhan meminta Xiaoxing untuk melupakannga. Nggak perlu merasa menyesal. Mereka sudah membuat kesepakatan. Ia yang akan mengantar An Ge pulang. 


An Ge tahu-tahu mengambil earphone Su Zhan dan bicara dengan Xiaoxing. An Ge memberitahu kalo mereka nggak mengatasinya. Dia dipaksa. Su Zhan mengambil tissue dan menggunakannya untuk membersihkan telinganya habis disentuh oleh An Ge. An Ge lalu menutup telponnya. 


Du Ruo mengingatkan kalo dia sudah minta maaf. Ia memberitahu Xiaoxing kalo awalnya Ye Ling bermaksud membelikan mereka berdua camilan malam. Sekarang ia mendapatkannya. Du Ruo bahkan sudah bisa tersenyum lebar. Ye Ling saja sampai heran melihatnya. Du Ruo mengatakan kalo ia akan menelpon Du Nian. Kalo itu nggak cukup, mereka bisa memesan lebih banyak dan makan lebih banyak. Xiaoxing tersenyum menatap Du Ruo. Apa dia serius? Du Ruo mengangguk membenarkan. Ye Ling menatap Du Rup sinis. Ia mengambil sumpit dan mau mengambil makanan. Du Ruo merebutnya dan mengaku mengerti. 


An Ge mengembalikan ponsel Su Zhan. Su Zhan nggak mau mengambilnya dan An Ge lalu menjatuhkannya. Ia mengingatkan kalo Su Zhan seorang pria tapi dia begitu santun. Su Zhan memakai earphone-nya dan mengingatkan kalo dia sedang menyetir. 


An Ge menggoda Su Zhan dengan menyentuh tangannya. Su Zhan berusaha menghindar dan meminta An Ge untuk berhenti. Apa yang dia lakukan? An Ge tersenyum melihat reaksi Su Zhan. Su Zhan memperinhatkan agar An Ge jauh-jauh darinya. 

Bersambung...

Komentar:
Du Ruo memang selalu membawa kesialan pada orang di dekatnya. Dulu Xiaoxing. Dan sekarang Ye Ling. Walaupun sempat ketawa juga sih pas lihat Ye Ling tiba-tiba hilang pas turun dari mobil. Hadeuh, tepok jidad! 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon