10/19/2018

SINOPSIS Twelve Nights Episode 1 PART 4

SINOPSIS Twelve Nights Episode 1 BAGIAN 4


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Channel A
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Twelve Nights Episode 1 Part 3
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Twelve Nights Episode 1 Part 5

Yoo Kyung berusaha mengejar bus itu. Ia mulai lelah dan memutuskan untum berhenti. Ia nemperhatikan plat nomor bus itu dan mengingatnya. 203.. 20354. Tiba-tiba busnya berhenti. Hyun Oh turun dari bus. Ia membawa kamera Yoo Kyung dan berlari padanya. Hyun Oh mengatur nafasnya lalu tersenyum pada Yoo Kyung. Pelan-pelan ia mendekat. 


Yoo Kyung melihat Hyun Oh. Keringat. Hyun Oh menyeka keringat di lehernya pakai tangan. Ia mengambil saputangannya lalu menggunakannya untuk mengelap keringat. Hyun Oh ingat kalo ia mau memberikan kamera Yoo Kyung. Ia lalu menyodorkannya pada Yoo Kyung. Yoo Kyung mengulurkan tangannya siap untuk menerimanya. Terima kasih. 


Hyun Oh memikirkannya sekali lagi. Ia mengatakan kalo ia nggak bisa memberikannya pada Yoo Kyung. Yoo Kyung kecewa. Ia menarik tangannya kembali. Hyun Oh mengajak Yoo Kyung untuk makan. Apa? Yoo Kyung nggak ngeh. Hyun Oh mengulangi, makan. 


Yoo Kyung menatap Hyun Oh dan bertanya apa Hyun Oh memintanya untuk membdli kamera itu? Hyun Oh santai, itu pun kalo Yoo Kyung mau. Yoo Kyung mau mengambil uang dari tasnya. Ia hanya akan memberi Hyun Oh uang. Hyun Oh menolak. Ia tetap mengajak Yoo Kyung untuk makan bersamanya. Yoo Kyung nggak jadi mengambil uang dan menatap Hyun Oh. 


Nggak lama kemudian mereka sudah berada di sebuah tempat makan. Pesanan mereka sudah datang. Hyun Oh melihat menu meja sebelah yang nggak sama dengan menu yang ia punya. Yoo Kyung memberitahu Hyun Oh untuk menambahkan cuka kalo dia suka asam. Kalo Hyun Oh suka tendangan maka ia bisa menambahkan mustard. Sesuai seleranya, deh. 


Hyun Oh bertanya kenapa Yoo Kyung suka mie dingin? Yoo Kyung menjawab kalo mereka nggak harus berbagi lauk. Lagian mereka melayani dengan cepat jadi mereka bisa makan dengan cepat juga. Hyun Oh menambahkan kalo mereka bisa berpisah dengan cepat juga. 


Yoo Kyung menatap Hyun Oh seolah membenarkan apa yang barusan dikatakannya. Kalo sudah tahu cepat makan, gih! Yoo Kyung menggunting mienya. Hyun Oh menyendok makanannya sambil menatap Yoo Kyung. Ia menebak kalo Yoo Kyung nggak dari sana, kan? Yoo Kyung memberikan guntingnya pada Hyun Oh dan nggak bilang apa-apa. Hyun Oh melanjutkan kalo orang-orang dari sana menggunakan kartu bus mereka. Ia dan Yoo Kyung satu-satunya dua orang yang membayar dengan uang tunai di dalam bus. 


Yoo Kyung menatap Hyun Oh dan bertanya kenapa Hyun Oh ingin makan dengan orang asing yang lengkap? Yoo Kyung merasa kalo itu aneh. Hyun Oh mendadak jadi serius. Ia mengatakan kalo Yoo Kyung bisa mengatasi apapun. Yoo Kyung menatap Hyun Oh nggak ngeh. Hyun Oh melanjutkan kalo ketika perut penuh. Yoo Kyung masih nggak ngeh. Hyun Oh mengulangi kalo Yoo Kyung bisa mengatasi apapun saat perutnya penuh. 


Hyun Oh tersenyum. Ia memberitahu kalo kakeknya sering mengatakannya sepanjang waktu. Yoo Kyung harus makan terutama setelah dia nangis. 

Flasback...


Yoo Kyung menangis sedih di dalam bus. Hyun Oh memberinya saputangan. Yoo Kyung nggak mau menerimanya. Ia memalingkan wajahnya dan menghapus air matanya pakai tangan. 

Flashback end...


Yoo Kyung nggak mau mengingatnya. Ia mulai memakan mienya. Hyun Oh melakukan hal yang sama. Ia memberitahu kalo ia dari Tokyo. Kalo Yoo Kyung dari mana? Yoo Kyung menjawab New York. Hyun Oh mengulangi New York? Ia memperhatikan Yoo Kyung berbahasa Korea dengan baik. Apa ia beremigrasi? Yoo Kyung mengangguk mengiyakan. 


Hyun Oh meletakkan sumpitnya dan memberitahu kalo ia lahir di Jepang. Kakeknya mengajarinya untuk nggak melupakan akarnya. Jadinya seperti yang Yoo Kyung lihat, ia fasih berbahasa Korea. Yoo Kyung menatap Hyun Oh. Dia nggak nanya, tuh! Hyun Oh tersenyum, dia cuman ngasih tahu aja. 


Hyun Oh melanjutkan kalo ia berumur 25 tahun. Mulai hari ini dia nggak punya pekerjaan dan ini adalah pertama kalinya dia di Seoul tapi ia akan pergi setelah 4 hari. Yoo Kyung nggak menggubris dan asik dengan makanannya. Hyun Oh menatapnya dan bertanya apa Yoo Kyung nggak tahu memberi dan menerima? 


Yoo Kyung mengangkat wajahnya dan menatap Hyun Oh. Bukannya Hyun Oh belajar dari kakeknya untuk berkonsentrasi makan saat makan? Hyun Oh memberitahu kalo dia sudah belajar. Tapi kadang-kadang dia nggak mendengarkan. Hyun Oh tersenyum dan menayakan apa Yoo Kyung mau menjadi temannya? Kayaknya mereka seumuran. Yoo Kyung membalikkan, apa Hyun Oh menjadi teman hanya karena seumuran? 


Hyun Oh merasa kalo Yoo Kyung juga berusia 25. Yoo Kyung menatap Hyun Oh sambil menghisap mienya tapi nggak bilang apa-apa. Hyun Oh menanyakan nama Yoo Kyung. Yoo Kyung nggak mau memberitahu. Hyun Oh mengerti. Ia lalu memakan mienya. Ia mengatakan kalo itu enak. 


Yoo Kyung dan Hyun Oh sudah selesai makan. Di luar Yoo Kyung bertanya-tanya kenapa mie dingin begitu mahal. Ia memberikan ponselnya pada Hyun Oh dan meminta nomor akunnya. Ia mengaku kehilangan dompet. Saat Yoo Kyung kembali maka ia akan menyetor uang ke akun Hyun Oh. Hyun Oh bertanya apa Yoo Kyung nggak bisa menerimanya tanpa merasa buruk? Ia memberitahu kalo wisatawan bisa membayar satu sama lain. Yoo Kyung menurunkan tangannya dan mengiyakan. Ia pun berterima kasih. 


Yoo Kyung melangkah pergi. Hyun Oh memberitahu kalo namanya Cha Hyun Oh. Yoo Kyung berbalik dan kembali menatap Hyun Oh. Hyun Oh melanjutkan kalo lain kali mereka ketemu, maka Yoo Kyung bisa memberitahukan  namanya padanya. Yoo Kyung nggak yakin. Hyun Oh meminta agar Yoo Kyung nggak menggunakan honorifik kalo mereka ketemu lagi di lain waktu karena mereka seumuran. 


Yoo Kyung mengiyakan. Hyun Oh juga meminta agar Yoo Kyung menceritakan tentang dirinya. Yoo Kyung mengiyakan. Hyun Oh memintanya untuk berjanji. Yoo Kyung kembali mengiyakan. Hyun Oh tersenyum. Sampai ketemu lagi. Ia berbalik dan meninggalkan Yoo Kyung. Yoo Kyung menatapnya dan bertanya-tanya kenapa Hyun Oh ingin melihatnya? Ia lalu berbalik dan berjalan ke arah yang berlawanan. 


Yoo Kyung berjalan menaiki gunung. Ia merasa lelah dan berhenti sebentar. Tiba-tiba ponselnya bunyi. Ia pun mengangkatnya. Yoo Kyung mengatakan kalo ibunya harus diberi uang untuk menelpon ke luar negeri. Ibu memberitahu kalo di tempatnya sekarang tengah malam. Ia menelpon karena mengkhawatirkan Yoo Kyung. Yoo Kyung bertanya apa dia anak kecil? Kenapa ibu mengkhawatirkannya? 


Ibu mengaku mendengar hujan turun di tempatnya Yoo Kyung. Yoo Kyung menengadah dan memberitahu kalo disana cerah. Nggak hujan. Sedetik kemudian Yoo Kyung menyadari kalo dia salah ngomong. Ia mengalihkan kalo ramalan cuaca pasti salah. Ia berbohong melihat awan gelap. Ia meminta agar mereka menutup telponnya. Biayanya terlalu mahal. 


Ibu melarang dan menanyakan hasilnya. Yoo Kyung menyadari kalo ibunya nggak menelpon karena merasa khawatir. Itulah alasan panggilannya. Ibu bertanya apa Yoo Kyung nggak ngerti? Yoo Kyung memberitahu kalo ia diusir lagi. Ibu heran, lagi? Ibu bertanya-tanya apa yang salah dengan orang-orang itu? Ia yakin kalo pasti ada masalah. 


Yoo Kyung mulai malas. Ia menjauhkan ponselnya dan berpura-pura seolah ada gangguan. Ibu bertanya apa Yoo Kyung bisa mendengarnya? Yoo Kyung mengiyakan kalo ia nggak bisa mendengar ibunya. Ibu memanggil Yoo Kyung. Yoo Kyung memberitahu kalo gunung iu memiliki koneksi yang buruk. Yoo Kyung mengatakan akan menelpon lagi nanti. Ia lalu menutup telponnya. 


Yoo Kyung menghela nafas setelahnya. Ia melihat sekitar. Nggak ada orang lagi di sana. Ia lalu melihat jalan yang sudah ia lalui. Itu gunung. 


Yoo Kyung sudah sampai di atas. Ia melihat pemandangan. Ia ingin teriak tapi cuman ah. Ia melihat sekitar, nggak ada orang. Ia kembali teriak. Kali ini sedikit lebih keras dari yang tadi. Yoo Kyung kembali melihat sekitar. Benar-benar nggak ada orang. Ia kembali berteriak. Kali ini lebih lepas. Aaaah...! Kwon Gi Tae, kamu b*jingan!!! Setelah itu Yoo Kyung nampak lega. 


Yoo Kyung berjalan. Ia lalu duduk di sebuah bangku. Wajahnya nggak lagi tegang. Ia bahkan bisa tersenyum sekarang. Yoo Kyung mengambil kameranya dan mulai memotret. Yoo Kyung menengadah dan memejamkan matanya. Ia mengambil nafas dalam dan merasakan hembusan angin. 


Seorang anak laki-laki menyeret koper menuju rumah tamu. Ia membaca papan nama yang ada di samping pintu. Lee Baek Man. 


Di dalam Gu Wei sedang menulis. Buka. Satu laki-laki melangkah masuk. Lalu... . Gu Wei buntu. Nggak bisa melanjutkannya. Anak laki-laki itu bertanya apa tuan Lee Baek Man ada disana? Gu Wei seolah mendapatkan inspirasi. Ia mengulangi apakah tuan Lee Baek Man ada? Ia mengulangi, Lee Baek Man? Ia menatap anak itu dan bertanya, siapa? 


Anak itu kembali bertanya apa tuan Lee Baek Man? Gu Wei memanggil Baek Man, Bos! Baek Man sedang mencuci piring. Ia keluar. Gu Wei menunjukkan anak itu pada Baek Man. Baek Man menghampiri anak itu dan bertanya siapa? Anak itu memanggil ahjussi ke Baek Man, apakah ia tuan Lee Baek Man? 


Baek Man mengangguk membenarkan. Ia bertanya siapa anak itu sebenarnya? Anak itu bertanya apa Baek Man mengenal Yoon Hong Joo? Baek Man mengingat-ingat, Yoon...? Anak itu memberitahu kalo ia adalah putra dari Hoon Hong Joo. Yoon Chan. 


Baek Man nggak bisa berkata-kata. Gu Wei mengatakan kalo ia pikir ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yoon Chan memberi hormat pada Baek Man. Ia berpikir kalo Baek Man adalah ayahnya. Baek Man terjejut bukan main. A...ayah? 


Baek Man mengeluarkan isi tas Yoon Chan dan menemukan foto ibu Yon Chan. Ia lalu menatap Yoon Chan dan bertanya apa dia benar-benar putra Hong Joo? Yoon Chan menangis. Ia mengangguk membenarkan. Baek Man bertanya dimana ibu Hoon Chan? Yoon Chan menunduk dan nggak sanggup menjawabnya. 


Gu Wei merasa kalo pasti ada sesuatu. Baek Man menatapnya seolah menyuruhnya untuk diam. Yoon Chan mengangkat wajahnya dan mengaku nggak tahu. Baek Man mengancam akan membawa Yoon Chan ke kantor polisi kalo sampai dia bohong. Yoon  Chan mengaku benar-benar nggak tahu. Saat ia berumur 7 tahun ibunya menghilang. 


Baek Man menghela nafas kesal. Ia lalu bertanya dimana ayah Yoon Chan? Di mana rumahnya dan berapa nomor telponnya? Siapa yang membawa Yoon Chan kesana? Yoon Chan menangis ketakutan. Gu Wei memarahi Baek Man karena membuat Yoon Chan menangis. Ia merangkul Yoon Chan dan bilang nggak papa. Baek Man bertanya emangnya apa yang dia lakukan sampai membuat Yoon Chan nangis? Dia kan cuman minta nomor telpon walinya? 


Sambil nangis Yoon Chan memberitahu kalo ibunya mengatakan kalo Baek Man adalah ayahnya. Baek Man membentaknya, kenapa dia ayahnya? Tangis Yoon Chan makin jadi. Gu Wei menenangkannya dan mengajaknya masuk ke dalam. Ia meminta Baek Man bersikap seperti orang dewasa. 


Baek Man meminta Yoon Chan untuk nunggu bentar. Ia menanyakan berapa usia Yoon Chan. Yoon Chan takut-takut menatap Baek Man dan memberitahu kalo ia berusia 12 tahun. Baek Man langsung terdiam. Ia menghitung menggunakan jarinya. Habis itu ia kembali menatap Yoon Chan. 

Flashback...


Musim dingin, 13 tahun lalu

Baek Man memakai pakaian militer duduk di sebuah kafe bersama seorang wanita. Ia bertanya pada wanita itu, apa yang ia ingin katakan? Langsung ke intinya saja. Wanita itu tersenyum. Ia mendekat dan mengajak Baek Man pacaran. 


Baek Man malas. Ia bangkit dan berniat pergi. Wanits itu menahan Baek Man dengan bilang kalo ia akan menikah. Baek Man menoleh menatap wanita itu. Wanita itu memberitahu kalo dia masih punya dua bulan lagi. Ia menatap Baek Man dan bertanya apa Baek Man ingin mengirimnya seperti itu? Baek Man menatap wanita itu sambil menghela nafas. 

Flashback end...


Baek Man nggak bisa bilang apa-apa lagi. Ia pergi begitu saja. Gu Wei bertanya kemana Baek Man mau pergi?


Hyun Oh duduk di dekat Yoo Kyung. Yoo Kying tidur di pundaknya. Ia tiba-tiba membuka mata dan terkejut melihat Hyun Oh. Hyun Oh santai. Ia merasa kalo Yoo Kyung pasti sudah lelah. Yoo Kyung ngorok. Yoo Kyung merasa curiga dan bertanya apa Hyun Oh mengikutinya? Hyun Oh langsung menatap Yoo Kyung. Yoo Kyung melanjutkan kalo dia nggak melihat Hyun Oh datang dengan cara itu. 


Hyun Oh memberitahu kalo dia datang dari arah sana dan Yoo Kyung dari arah sebaliknya. Ia mengingatkan kalo ada lebih dari satu cara. Yoo Kyung menatap Hyun Oh dan bertanys kenapa Hyun Oh bicara padanya tanpa menggunakan honorifik? Hyun Oh kembali menatap Yoo Kyung. Ia mengingatkan kalo sebelumnya mereka sudah janji kalo mereka ketemu lagi, maka mereka nggak akan menggunakan honorifik. 


Yoo Kyung menghela nafas dan melihat ke depan. Sebal. Hyun Oh memberinya sebotol minum. Yoo Kyung menerimanya dan meminumnya. Hyun Oh tersenyum menatapnya. Ia lalu menanyakan nama Yoo Kyung. Yoo Kyung malas. Hyun Oh buru-buru mengingatkan kalo mereka janji tentang itu juga. 


Yoo Kyung memberitahukan namanya, Han Yoo Kyung. Hyun Oh mengulangi perlahan, Han Yoo Kyung. Ia tersenyum dan mengatakan kalo ia Cha Yeon Sik. Yoo Kyung langsung menatapnya dan mengingatkan kalo sebelumnya Hyun Oh bilang kalo namanya Cha Hyun Oh. Hyun Oh menatap Yoo Kying dan bertanya, Yoo Kyung mengingatnya? Ia lalu tersenyum. 


Yoo Kyung menanyakan apa Hyun Oh selalu penasaran? Hyun Oh memberitahu kalo dia penasaran karena itu adalah Yoo Kyung. Yoo Kyung seketika menatap Hyun Oh dan meminta agar nggak meledeknya. Yoo Kyung mengaku nggak begitu naif untuk jatuh cinta untuk komentar seperti itu. Hyun Oh menyangkal. Dia nggak berusaha membuat Yoo Kyung jatuh cinta padanya. Yoo Kyung bertanya kenapa Hyun Oh selalu bertanya? 


Hyun Oh tersenyum. Ia memberitahu kalo itu karena mereka mirip dalam beberapa hal. Yoo Kyung meremehkan. Apanya yang mirip? Hyun Oh malah balik nanya. Kenapa Yoo Kyung datang? Dengan datarnya Yoo Kyung menjawab untuk alasan yang jelas. Sama seperti pelancong lainnya. Ia ingin beristirahat. Jadi dia lari. 

Bersambung...

Komentar:
Wah, nggak nyangka ternyata masa lalu Baek Man kayak gitu? Hadeuh, sampai nggak tahu kalo dia sudah punya anak. Parah. 
Dan jangankan Yoo Kyung. Aku juga bingung kok tiba-tiba Hyun Oh bisa tahu-tahu ada di sana dan Yoo Kyung tidur di bahunya. 

Salam 
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon