10/26/2018

SINOPSIS Twelve Nights Episode 2 PART 3

SINOPSIS Twelve Nights Episode 2 BAGIAN 3


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Channel A
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Twelve Nights Episode 2 Part 2
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Twelve Nights Episode 2 Part 4

Nggak lama kemudian Hyun Oh sampai di depan sebuah ruangan. Ia terus berjalan masuk dan melihat beberapa orang sedang berlatih menari. Seorang wanita sedang menari di hadapan seorang guru. Wanita itu nampak melakukan kesalahan. Di sebelahnya ada seorang pria berkaos putih yang juga tengah menari. Hyun oh memperhatikannya. Pria itu membuatnya ingin menari juga. 


Tiba-tiba seorang wanita di belakangnya mrmanggil namanya. Hyun Oh sontak berbalik dan melihat wanita itu. Wanita itu bertanya gimana Hyun Oh bisa sampai di saa? Apa Hyun Oh datang untuk melihat penampilannya? Hyun Oh hanya diam dan nggak bilang apa-apa. 


Mereka berdua duduk besama di luar. Wanita itu memberi segelas kopi ke Hyun Oh. Hyun Oh menerimanya dan berterima kasih. Wanita itu mengatakan kalo tadinya dia pikir Hyun Oh nggak akan datang. Hyun Oh memberitahu kalo dia datang untuk perjalanan bisnis. Ia lalu meminum kopinya. Wanita itu agak heran, dengan pakaian Hyun Oh yang seperti itu? 


Hyun Oh beralasan kalo ia ada rapat di malam hari. Wanita itu mengangguk. Ia lalu menghela nafas dan melihat sekitar. Ia mengaku gugup karena Hyun Oh akan menonton. Hyun Oh memberitahu kalo ia masih belum yakin tentang jadwalnya besok. Wanita itu meminta Hyun Oh untuk datang. Hyun Oh sudah datang jauh-jauh masa pergi begitu saja? 


Hyun Oh meminum kopinya sambil senyum. Ia lalu menanyakan gimana semuanya? Apa wanita itu menikmatinya? Wanita itu bilang enggak juga. Ia merasa seperti sekarat. Ia mengambil cuti selama 3 tahun dan tubuhnya nggak seperti dulu lagi. Hyun Oh khawatir, apa seburuk itu? Wanita itu memberitahu kalo tubuh adalah satu hal, tapi sejujurnya dia takut. Nggak tahu kenapa dia merasa kalo panggung tampak begitu besar. Ia merasa seperti sedang berdiri di depan samudera pasifik. Hyun Oh tahu perasaan itu, kan? 

Flashback...


Hyun Oh berdiri di atas oanggung dan menari. Mendadak nafasnya terass sesak. Ia lalu meninggalkan panggungnya begitu saja. 

Flashback end...


Wanita itu memberitahu kalo untuk beberapa alasan panggung itu terasa menakutkan baginya. Gimana dengan Hyun Oh? Hyun Oh menatap wanita itu. Wanita itu menanyakan apakah Hyun Oh menyerah menari? Hyun Oh memberitahu kalo dia nggak pernah menyerah. 


Yoon Chan memegangi telurnya di dalam sebuah kain. Baek Man menatapnya dan nggak ngerti. Ia bertanya pada Gu Wei, apa yang anak itu lakukan? Gu Wei yang sedang membersihkan lantai memberitahu kalo Yoon Chan sedang menginkubasi. Katanya dia akan mengangkat seekor burung pelatuk sendirian. Baek Man melihat Yoon Chan lagi dan merasa kalo itu aneh. Anak itu nggak tahu rumahnya dan nggak ada informasi kontak juga. Baek Man merasa penasaran dari  mana Yoon Chan datang? Ia merasa kalo Yoon Chan tahu tapi nggak mengatakan apa-apa. Tiap kali Baek Man bertanya sesuatu anak itu siap untuk menangis. Hal itu membuat Baek Man nggak bisa membuka mulutnya. Baek Man mrnghela nafas dan mengaku sangat frustasi. 


Gu Wei mengatakan kalo Baek Man membuatnya curiga. Kalo memang Baek Man nggak ada hubungannya dengan Yoon Chan, kenapa Baek Man nggak mengirimnya ke kantor polisi? Baek Man lalu menatap Gu Wei tajam. Gu Wei mengatakan kalo Baek Man punya keraguan juga. 


Baek Man bangkit dan menghampiri Gu Wei, keraguan apa? Baek Man menatap Yoon Chan, kalopun Yoon Chan adalah putranya, gimana Baek Man akan membesarkannya? Dia bahkan nggak mengenal Yoon Chan. Gu Wei mengatakan kalo maksudnya Baek Man mencurigai anak itu dengan mengatakannya. Nggak peduli gimana juga sesuatu seperti itu memang terjadi. Baek Man kesal mendengarnya. Rasanya mau mukul Gu Wei. Gu Wei sontak mundur. 


Seorang wanita tiba-tiba datang sambil membawa koper. Baek Man bangkit dan mengucapkan selamat datang. Silakan masuk. Gu Wei melihat siapa yang datang. Wanita itu berdiri dan tersenyum. Gu Wei mengenalinya, Se Jung Sunbae? 


Gu Wei menyuguhkan es jeruk ke Se Jung sambil senyum malu-malu. Se Jung santai dan meminumnya sampai habis. Ia lalu bertanya apa Gu Wei menulis sesuatu? Gu Wei mengangguk mengiyakan. Tapi gimana Se Jung bisa sampai di sana? Se Jung santai. Kenapa? Apa Gu Wei pikir ia datang untuk Gu Wei? 


Seketika senyum Gu Wei hilang. Se Jung mengatakan kalo dia nggak pernah ketemu dengan seseorang yang ia kencani sebelumnya. Gu Wei kembali tersenyum. Se Jung bertanya apa yang Gu Wei lakukan di sana? Gu Wei memberitahu kalo dia sedang bekerja. Dia juga sedang menulis. Kalo Se Jung nggak datang untuk menemuinya, lalu apa yang membawanya ke sana? 


Se Jung memberitahu kalo AC-nya rusak. Mereka nggak bisa datang sekarang dan bisanya besok. Se Jung memberitahu kalo besok dia nggak akan ada di sana lagi. Gu Wei bertanya kenapa enggak? Se Jung malah balik nanya. Apa Gu Wei nggak lihat? Ia membawa koper. Gu Wei bertanya kemana Se Jung pergi? Se Jung acuh tak acuh. Bukan urusan Gu Wei. Gu Wei santai, apa dia nggak boleh bertanya? Se Jung hanya tersenyum. Ia lalu memberitahu kalo dia hanya mengikuti pekerjaannya ke Moskow. Mendadak Gu Wei jadi tampak sedih. 


Yoo Kyung naik bus. Ia melihat tempat duduk di sebelahnya. Tempat yang sama saat Hyun Oh duduk sebelumnya. 

Flashback...


Yoo Kyung menangis karena tangannya sakit. Atau hatinya yang sakit? Hyun Oh menyodorkan saputangan padanya. Yoo Kyung hanya melihatnya dan nggak mau menerimanya. 

Flashback end.. 


Ponsel Yoo Kyung bunyi. Dari Eric. Yoo Kyung menjawabnya dengan malas. Ada apa? Eric memberitahu kalo ada tempat untuk diisi di studio Bryan. Apa Yoo Kyung punya sesuatu untuk dikirim dari portofolionya? Yoo Kyung mengucapkan terima kasih atas informasinya. Ia akan mengingatnya. 


Eric mengatakan kalo ia akan melihatnya dulu dan meminta Yoo Kyung untuk mengirim email padanya. Dia janji kalo saat ini dia nggak akan ikut campur. Itu adalah kesempatan bagus jadi jangan terlalu sombong. Eric meminta Yoo Kyung untuk memikirkan hasilnya saja. Yoo Kyung tahu apa yang ia maksud, kan? Yoo Kyung nggak bilang apa-apa dan menutup telponnya begitu saja. Ia lalu menekan bel dan turun dari bus. 


Yoo Kyung minum seorang diri. Tempat yang sama dengan Baek Man tempo hari. Ternyata di sebelahnya ada seorang gadis yang juga sedang minum. Mereka lalu bersulang dan minum bersama-sama. Gadis itu baru tahu kalo Yoo Kyung adalah senior dari sekolahnya. Yoo Kyung melarang gadis itu untuk menyebutkan itu. Gadis itu tersenyum. Yoo Kyung lalu mengambil roti dan memberikannya pada gadis itu. 


Gadis itu menerimanya dan berterima kasih. Ia lalu memakannya. Ia merasa kalo itu sangat menakjubkan. Ia memberitahu Yoo Kyung kalo sekarang dia tinggal di Busan. Dia dikirim selama bertahun-tahun di sekolah menengahnya. Yoo Kyung bertanya apa gadis itu datang berkunjung? Gadis itu memberitahu kalo dia datang untuk menangkap seseorang yang melarikan diri. Dia adalah MIA. B*rengsek itu! 


Yoo Kyung hanya tersenyum. Apa gadis itu yakin kalo dia datang ke Seoul? Gadis itu sesumbar kalo dia ada di telapak tangannya. Semua keluarganya mendukungnya. Adik perempuannya bilang kalo dia ada di Seoul. Yoo Kyung menatap gadis itu dan bertanya bagi gadis itu dia siapa? 


Gadis itu menyindir Yoo Kyung kalo mereka sangat akrab. Ia mengingatkan kalo Seoul sangat besar. Ia harus tahu dimana dia melalui pesan. Yoo Kyung tersenyum. Ia bertanya apa pelarian mengirim sesuatu seperti itu? Ia lalu meneguk minumannya. Gadis itu mengatakan kalo mungkin dia mengirimnya. Bilang kalo merindukannya. Yoo Kyung hanya tersenyum. Gadis itu hanya tersenyum. Ia lalu bertanya kenapa Yoo Kyung minum di siang hari? 


Yoo Kyung tersenyum. Ia memberitahu kalo ia hanya merasa picik. Gadis itu menanyakan apa yang begitu picik? Yoo Kyung menghela nafas. Ia mengaku nggak mau melepaskan apa yang ada di tangannya. Gadis itu nampak memikirkannya. 


Yoo Kyung kembali datang ke studio foto. Ia mengetuk pintu yang sudah terbuka. Wanita pemilik studio sedang memotong foto. Ia mengangkat wajahnya dan melihat Yoo Kyung. New York? Yoo Kyung menghampiri wanita itu dan merasa bersalah. Wanita itu pulang larut malam karena dirinya. Wanita itu mengiyakan lalu tersenyum. 


Yoo Kyung lalu memberikan sesuatu pada wanita itu. Wanita itu mendekati Yoo Kyung dan menerimanya. Ia lalu membukanya. Isinya adalah teh. Wanita itu mengaku suka teh quince. Gimana Yoo Kying bisa tahu? Yoo Kyung nggak ngeh. Ha? Wanita itu mencium aroma alkohol. Ia menatap Yoo Kyung dan bertanya apa Yoo Kyung minum? Yoo Kyung menutup mulutnya. Ia mengiyakan kalo ia hanya minum dikit. 


Wanita itu tertawa. Yoo Kyung masih muda. Ia merasa kalo Yoo Kyung nggak minum karena acara bahagia. Yoo Kyung nggak menjawabnya. Ia betanya apa ia bisa mengambil fotonya? Wanita itu mengiyakan. Ia memberitahu kalo ia nggak menyentuhnya dengan sengaja. Ada sukacita saat mengambilnya dari mesin pengering. Yoo Kyung tersenyum mendengarnya. 


Yoo Kyung masuk ke ruang cuci film dan melihat hasilnya. Ia berhenti di gambar punggung Hyun Oh. Ia lalu teringat apa yang dikatakan oleh Eric. Ada tempat untuk diisi di studio Bryan. Apa Goo Kyung punya sesuatu untuk dikirim di portofolionya? Yoo Kyung mengambil foto itu. 


Wanita pemilik studio membungkus foto Yoo Kyung dan memberikamnya. Ia menanyakan apakah Yoo Kyung suka berfoto? Yoo Kyung ragu-ragu bertanya kenapa malam itu wanita itu bilang kalo ingin tahu tentang fotonya? Wanita itu memberitahu kalo wajah Yoo Kyung tampak seperti sedang memikirkan perpisahan. Cara Yoo Kyung menatap ruang gelap tampak seperti bilang haruskah aku berpisah dengan foto? Renungan selalu muncul kemudian saat Yoo Kyung ingin menyerah dalam segala hal. 


Wanita itu tersenyum. Yoo Kyung menanyakan gimana wanita itu bisa tahu kasih sayang yang bertahan lama? Wanita itu menghela nafas. Ia mengaku punya bukti. Ia mengintip foto-foto Yoo Kyung saat sedang membersihkan. Yoo Kyung terdiam dan melihat fotonya. Wanita itu melanjutkan kalo ia pikir Yoo Kyung punya alasan untuk berlari saat larut malam. Yoo Kyung kembali menatap wanita itu. Itu...   


Wanita itu mengaku nggak meminta Yoo Kyung untuk menjelaskannya. Ia hanya menyukainya. Yoo Kyung tersenyum. Ia mengatakan kalo ia hanya mengambil foto-foto itu. Wanita pemilik studio menangkap kalo itulah sebabnya. Nggak ada alasan tapi hanya mengambilnya. Ia memberitahu kalo tubuh Yoo Kyung baru saja bergerak. 


Yoo Kyung terbayang kembali saat menyaksikan Hyun Oh menari. Dan saat Hyun Oh berjalan menjauh ia punya keberanian untuk mengangkat kameranya dan mengambil gambar. 


Wanita itu melanjutkan kalo bukankah Yoo Kyung menunggu kegembiraan seperti itu? Kungkinkah itu hanya kasih sayang yang melekat? Yoo Kyung bertanya apa wanita itu benar-benar menyukai fotonya? Wanita itu tersenyum. Apa Yoo Kyung butuh konfirmasi? Yoo Kyung memberitahu kalo dia masih mencobanya. Wanita itu menasehati kalo Yoo Kyung harus lebih percaya diri. Ia juga akan menyukainya. 


Yoo Kyung lalu mengambil filmnya dan memberikannya pada wanita itu. Bisakah ia memutar film itu untuknya? Wanita itu menerimanya dengan senang hati. Ia memberitahu kalo ia belum mendengar kabar dari Hyun Oh. Hyun Oh mengambil gambar dan mencegahnya menutup studio pada larut malam. Itu artinya Hyun Oh memutuskan sesuatu yang penting juga. Wanita itu bertanya-tanya apa terjadi sesuatu pada Hyun Oh di malam hari? Apa Yoo Kyung tahu sesuatu? Yoo Kyung mengaku nggak tahu. 


Yoo Kyung keluar dari studio foto. 

Flashback...


Yoo Kyung bertanya apa Hyun Oh ingin mendaftar di perusahaan tari? Hyun Oh mengangkat kedua tangannya ke arah Yoo Kyung. Terima kasih untuk Yoo Kyung. Yoo Kyung nggak ngeh. Dia? 

Flashback end...


Yoo Kyung menghela nafas. 

Flashback...


Hyun Oh menyimpulkan jadi Yoo Kyung  punya seseorang yang ia lihat? Yoo Kyung bilang enggak gitu. Ia mengingatkan kalo Hyun Oh akan pergi dalam 4 hari. 


Hyun oh mengulurkan tangannya dan bilang senang ketemu Yoo Kyung. Itu ucapan terakhirnya. Yoo Kyung menatap Hyun Oh. 

Flasjback end.. 


Yoo Kyung merasa nggak bisa karena ia menolaknya. Ia lalu berjalan pergi. 


Pierre mau masuk ke rumah Chae Won tapi nggak bisa. Sepertinya Chae Won sudah mengganti nomornya. Yoo Kyung melihatnya. Pierre melihat Yoo Kyung. Dia lagi? Yoo Kyung melihat bunga yang Pierre bawa. Iya, deh. Dia nggak akan membiarkan Pierre masuk. Yoo Kyung menekan nomornya dan meminta maaf pada Pierre. Ia lalu masuk. Pierre minta Yoo Kyung menahannya. Ia hanya minta satu detik. Biar dia... . Yoo Kyung nggak peduli dan pintu kembali tertutup. 


Sampai di dalam rumah Yoo Kyung pun menelpon Chae Won. Apa dia bisa bicara? Yoo Kyung memberitahu kalo dia ingin mencari tempat tinggal. Ia memberitahu kalo tadi ketemu Pierre. Tapi... . Yoo Kyung menambahkan kalo Pierre membawa bunga di tangannya. Ia menegaskan kalo dia nggak pergi karena itu. Hanya saja ia pikir Chae Won butuh waktu dan ruang untuk sendiri. 


Gu Wei melongo melihat Se Jung yang membantu Baek Man menata layar. Cinta yang abadi? Bermain-main? Kebetulan? Dorongan? Takdir? Gu Wei nggak bisa konsentrasi dan moncoret-coret kertasnya. 


Se jung dan Baek Man sudah selesai. Se Jung memberitahu kalo dia adalah penggemar Park Ji Sung. Mereka bisa melihatnya dengan sangat besar. Baek Man menambahkan kalo siarannya akan luar biasa dengan sistem suara yang bagus juga. 


Gu Wei bangkit dan memakai sepatunya. Baek Man bertanya padanya kenapa ia pergi ke pasar sekarang? Baek man melarang Gu Wei membeli keripik dan kue faforitnya saja tapi beli ikan dan cumi kering juga. Makanan ringan untuk orang dewasa. Baek Man melihat kamar Yoon Chan dan menyuruh Gu Wei untuk membeli beberapa chip dan kue juga. Gu Wei menyindir kalo Baek Man prihatin dengan ikatan darahnya, ya? Baek man marah dan melarang Gu wei ngomong gitu. Ia merawat Yoon chan sebagai orang dewasa. Hati-hati kalo ngomong. 

Bersambung...

Komentar:
Wah, Gu Wei ketemu lagi sama cinta lamanya sampai nggak bisa konsen gitu. Baek Man juga sepertinya sudah mulai perhatian ke Yoon Chan meskipun dia belum memastikan apakah Yoon Chan beneran anaknya apa enggak. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon