11/05/2018

SINOPSIS Sm:)e Episode 9 PART 2

SINOPSIS Smile Episode 9 BAGIAN 2


Penulis Sinopsis: Anysti18
All images credit and content copyright: Youku
Supported by: sinopsis-tamura.blogspot.com

EPISODE SEBELUMNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 9 Part 1
EPISODE SELANJUTNYA || SINOPSIS Sm:)e Episode 9 Part 3

Xiaoxing sedang mengemasi pakaian Su Zhan sementara Su Zhannya asik main gitar sambil nyanyi. Xiaoxing tersenyum menatapnya. Lagu itu adalah lagu ciptaan Su Zhan untuk Xiaoxing. 

Flashback...


Xiaoxing tersenyum sambil melambaikan tangan ke Su Zhan. Su Zhan menatap kepergian Xiaoxing. 

Flashback end...


Xiaoxing memperlihatkan pakaian Su Zhan dan bertanya apa Su Zhan akan membawa yang itu. Sepertinya keren. Su Zhan mengiyakan lalu kembali menyanyi. Xiaoxing kembali memperlihatkan sweater merah. Itu tebal dan Su Zhan bisa memakainya saat dingin. Su Zhan mengiyakan lalu nyanyi lagi. 


Xiaoxing memasukkan pakaian itu ke dalam kopor. Xiaoxing menanyakan berapa banyak sepatu yang harus dibawa. Su Zhan mengiyakan lagi. Xiaoxing tersenyum menatap Su Zhan, apa dia seorang repeater? Su Zhan tersenyum. Ia bertanya apa Xiaoxing sudah mengemasi barang-barangnya? Xiaoxing bilang belum. Ia hanya akan membawa sedikit pakaian jadi ia bisa mengemasnya saat ia kembali. 


Su Zhan memberitahu kalo dia baru saja membeli koper online hari ini dan Xiaoxing bisa menggunakannya. Xiaoxing bangkit dan menghampiri koper dari Su Zhan. Sebenarnya dia sudah punya koper sendiri. Xiaoxing hendak mengangkat koper itu. Kenapa itu terasa berat? Xiaoxing hendak membukanya tapi Su Zhan melarang. Ia meminta Xiaoxing untuk membukanya setelah pulang. 


Xiaoxing nggak mau mendengarkan Su Zhan dan tetap membukanya. Ternyata di dalamnya sudah ada beberapa pakaian dan sepatu juga. Xiaoxing mengambil sepatu itu dan memperlihatkannya ke Su Zhan. Su Zhan merasa kalo pasti melelahkan buat Xiaoxing saat bekerja untuknya. Xiaoxing harus keliling jadi butuh sepasang sepatu yang nyaman. 


Xiaoxing meletakkan sepatu itu lalu mengambil sebuah termos air hangat. Su Zhan mengatakan kalo sekarang sudah mulai dingin jadi Xiaoxing harus banyak-banyak minum air hangat. Xiaoxing lalu mengambil sebuah tas. Su Zhan mengaku nggak tahu merek produk perawatan kulit yang Xiaoxing gunakan. Ia melihat Xun Jie menggunakan itu dan ia membelikan Xiaoxing satu. 


Xiaoxing meletakkannya dan melihat kotak makanan. Xiaoxing mengambilnya dan menatap Su Zhan. Su Zhan tersenyum lalu menghampiri Xiaoxing. Xiaoxing membukanya. Su Zhan mendekat dan mencium aromanya. Ia merasa kalo aromanya lezat. Xiaoxing mengenali kalo itu adalah roti goreng di jalan Anhua? Apa Su Zhan pergi membelinya sendiri? 


Sstt! Su zhan meminta agar Xiaoxing nggak mengatakannya ke Ye Jie atau ia akan dimarahi lagi. Xiaoxing khawatir. Apa Su Zhan baik-baik saja keluar sendiri? 


Su Zhan memberitahu kalo nggak banyak yang beli di pagi hari. Dan dia sama sekali nggak memgantri jadi dia bisa membelinya dengan cepat. 

Flashback...


Su Zhan mencari lokasi penjualnya melalui ponselnya. Seperti biasa ia menggunakan masker dan sarung tangan. Ada banyak orang yang mengantri. Su Zhan mengambil obatnya dan meminum satu. Dia bahkan langsung menelannya tanpa minum air. 


Setelah lama menunggu akhirnya sampai giliran Su Zhan. Su Zhan membayarnya dan mengambil kantong roti dengan menggunakan sumpit. 

Flashback end...


Xiaoxing memanggil Su Zhan dan berterima kasih. Su Zhan tersenyum. Ia lalu menyuruh Xiaoxing untuk memakannya sebelum dingin. Xiaoxing mengatakan kalo disana nggak ada sumpit. Su Zhan bilang kalo dia akan menyuapi Xiaoxong. Ia mengambil satu dan menyuapkannya ke Xiaoxing. Xiaoxing mengambilnya dan bilang kalo dia bisa makan sendiri. 


Xiaoxing memakannya. Su Zhan melihat ada yang menempel di bibir Xiaoxing dan mengambilnya. Xiaoxing tersenyum dan meminta Su Zhan untuk memakannya juga. Itu sangat enak. 


Xin Yualin sedang bekerja. Ponselnya bunyi. Ia mengangkatnya. Dari tuan Shu. Ia bertanya apa Xin Yualin sibuk? Ia ingin bicara sambil bertatap mata. Xin Yualin meminta maaf dan memberitahu kalo besok semua kru akan berangkat ke Yunfu. Dan ia ada rapat hari ini. Mungkin lain kali. Atau mereka bisa bicara di telpon. 


Tuan Shu memberitahu kalo sebenarnya ada prpyek yang bagus untuk Si Zhan dan Shen Cun. Mereka akan berperan sebagai pemeran utama. Tuan Shu mengaku telah memperyombangkannya dengan sangat hati-hati. Itu adalah kesempatan yang langka. Xin Yualin nampak terkejut mendengarnya. Tuan Shu merasa kalo Sheng Hua telah membayar terlalu murah dan ia akan mengembalikan sepenuhnya dan membayar ganti rugi seperti yang sudah tertulis dalam kontrak. Ia berharap Sheng Hua nggak mengalami kerugian besar. 


Xin Yualin duduk. Ia merasa kalo itu terlalu serius kalo tuan Shu membatalkan kontrak mereka. Menurutnya itu adalah proyek yang bagus. Ia menanyakan berapa banyaj yang mereka bayar? Tuan Shu nggak ingin memberitahukannya pada Xin Yualin. Tapi ia merasa dengan koneksi yang seperti itu, Xin Yualin bisa mencari tahu kalo memang ia ingin tahu. Tuan Shu memberitahu kalo mereka menawarkan 15% lebih banyak dari Sheng Hua kecuali kerusakan yang dilikuidasi. 


Xin Yualin mengiyakan. Tapi ia pikir mereka harus mematuhi kontrak. Xin Yualin mengaku selalu percaya pada Ruizhong sepanjang waktu. Tuan Shu memberitahu kalo ia punya kesedihan rahasia dan ia akan mengambil tugas itu. Kompensasi akan sesuai dengan prosedur hukum. Ia nggak akan menyangkalnya. Semua adalah tanggung jawabnya. 


Xin Yualin menghela nafas. Ia mencoba untuk tenang. Kalo hanya tentang remunerasi, ia pikir mereka bisa bernegoisasi. Xin Yualin minta satu hari untuk mempertimbangkan hal itu. Tuan Shu mengatakan jam 8 pagi besok. Ia meminta Xin Yualin untuk segera menjawabnya. Xin Yualin mengiyakan dan berterima kasih. Ia lalu menutup telponnya. 


Du Nian datang ke sebuah butik. Ada dua wanita yang langsung menyambutnya. Mereka merias wajahnya dan memakaikannya gaun. Mereka mengingatkan kalo Du Nian adalah pendatang baru. Ada banyak kemungkinan kedepannya terlepas dari bakat dan usahanya, ada hal penting lainnya. Itu adalah keberuntungan. 


Du Nian sudah mendapatkan gaunnya. Wanita yang memakai baju merah muda memutar tubuh Du Nian menghadap cermin. Ia memberitahu kalo nona telah menyiapkan segalanya dengan baik untuknya. Tapi gimana cara Du Nian merebut keberuntungannya? Itu semua tergantung pada Du Nian sendiri. Hanya ada dua jenis orang dalam lingkaran itu. Salah satunya adalah sukses dan yang lainnya adalah terlupakan. Nggak ada pilihan ketiga jadi nggak ada yang namanya kebetulan. Mulai sekarang Du Nian adalah baru. Satu-satunya yang harus ia lakukan adalah jangan biarkan siapapun mengambil peran dan kemuliaan yang harusnya jadi miliknya. Du Nian menatap wajahnya di cermin sambil senyum. 


Xiaoxing menyajikan masakannya di meja makan. Nggak lama kemudian Du Ruo pulang. Xiaoxing menyuruhnya untuk segera datang ke meja makan dan mencoba masakannya. Du Ruo segera menghampiri Xiaoxing dan memakan makanan itu. Xiaoxing bertanya gimana? Du Ruo bilang kalo itu sangat lezat. Keterampilan Xiaoxing makin baik. Du Ruo yakin kalo Xiaoxing bisa menjadi istri yang baik. 


Xiaoxing lalu mengambil makanan lainnya di dapur. Du Ruo bertanya-tanya gimana Xiaoxing sempat memasak sedangkan mereka akan berangkat besok. Xiaoxing kembali lagi dan mengatakan kalo Du Ruo nggak ngerti. Karena mereka akan berangkat besok makanya hari ini ia mau berkumpul bahagia hanya mereka bertiga. Di bulan-bulan berikutnya mereka akan makan dengan cepat untuk waktu yang lama. 


Du Ruo menghampiri Xiaoxing dan memeluknya. Xiaoxing sangat perhatian. Ia mengaku sangat mencintai Xiaoxing. Xiaoxing mengiyakan. Du Ruo melepaskan pelukannya dan memberitahu kalo ia juga membeli hadiah untuk Xiaoxing dan Du Nian. Xiaoxing menanyakan hal aneh apa yang Du Ruo siapkan? Du Ruo menyangkalnya. Itu bukan hal yang aneh. 


Du Ruo memperlihatkan 3 casing ponsel dengan pola yang sama mewakili kekompakan mereka. 


Xiaoxing mengiyakan. Ia akan membuka anggur. Xiaoxing lalu beranjak dan mengambil anggur. Du Ruo bertanya apa Du Nian memberitahu Xiaoxing kapan ia akan pulang? Xiaoxing bilang enggak. 

Bersambung...

Komentar:
Wah, Su Zhan perhatian amat ya sama Xiaoxing. Padahal Xiaoxing hanya asistennya. Xiaoxing sendiri sudah dapat peringatan sama ayahnya Su Zhan supaya nggak salah paham atas kebaikan Su Zhan padanya. 

Salam
Anysti18
Comments


EmoticonEmoticon