2/19/2019

SINOPSIS Legal High Episode 2 PART 1


Penulis Sinopsis: Lfa
All images credit and content copyright: jTBC
Supported by: OPPA SINOPSIS
Follow TABLOID SINOPSIS on: TWITTER

Terjadi penggeledahan dan penyitaan mendadak di DN.


Sekelompok orang keluar dari lift. Diantaranya terdapat Bang Dae Han, Ju Kyung dan Yoon Sang Koo.
Ju Kyung : “Setelah mendengar tentang penggeledahan dan penyitaan, kami sudah beritahu DN untuk menyingkirkan segala hal yang harusnya tidak terlihat.”
Bang Dae Han : “Siapa yang sudah di lokasi?”  
Yoon Sang Koo : “Tim Pengacara Park, Pak.”
Bang Dae Han : “Jaksa Senior Pyo In Hyuk menanganinya?”
Ju Kyung : “Ya, Pak. Sejak pindah ke Divisi Kriminal 5 tahun lalu, dia sudah bertekad untuk menggali info di DN.”
Bang Dae Han : “Kenapa kita tidak bisa tahu lebih cepat?”
Yoon Sang Koo : “Hmm, penyelidikan dilakukan dengan sangat hati-hati. Kita mungkin harus...”
Bang Dae Han : “Kita dibayar buat tahu kegiatan diam-diam semacam itu. Kau mengerti? Kau tahu berapa banyak kontribusi DN terhadap pendapatan perusahaan?
Yoon Sang Koo : “Maaf, Pak.”
Ju Kyung : “Harusnya lebih kuperhatikan. Ini semua salahku, Pak.”
Bang Dae Han : “Gunakan semua sumber kita dan cari tahu apa yang jaksa punya. Terutama kalau ada yang terkait dengan Jaksa Senior Pyo... dan siapa itu. Cari tahu secepatnya!”
Ju Kyung : “Baik, Pak.”
Bang Dae Han : “Bersiaplah mengundurkan diri kalau tidak mampu melindungi Ketua Choi kali ini!” (Berlalu pergi)


Yoon Sang Koo : “Hei, tunggu.” (Menahan Ju Kyung beranjak dari sana) “Aku tidak menghargai kata-katamu.”
Ju Kyung : “Bicara apa kau?”
 Yoon Sang Koo : “Membuatku seolah aku bukan di bawah arahanmu. Setelah aku minta maaf, apa? Salah? Astaga, jadi artinya aku... Kau harusnya tidak menimpali seperti itu.”
Ju Kyung : “Hei, dengar ya. Itu salahmu dan aku cuma berusaha membantumu. Apa? Lalu, kau sajalah yang bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dan mengundurkan diri.”


Yoon Sang Koo : “Dia pikir bisa menyombongkan diri karena Pak Bang menyukainya. Lihat saja.”


Di depan gedung DN para wartawan berkumpul untuk meliput berita.
Penyidik : “Minggir. Minggir, minggir. Biarkan kami lewat!”
 Wartawan : “Tolong tunggu sebentar. Tolong ...”
 Penyidik : “Minggir.”


“B & G menelepon, jadi departemen akuntansi kita bisa bersiap.” Kata pria yang lebih muda. “Kalian membuang-buang waktu kalian. Jika mereka benar-benar mengejar sesuatu, mereka tidak akan datang di siang bolong. Artinya mereka sudah punya sesuatu yang besar. Kali ini, firasatku buruk tanpa alasan. Aku tidak berpikir untuk membuang waktu... untuk menghindari hukum.” Jawab pria berkacamata. 


“Permisi... Sebelumnya, aku dapat sms ini. Tadinya aku pikir itu lelucon, tapi...” ucap pria yang lebih muda.


Seorang pria lain turun dari mobil yang terparkir di depan gedung dan langsung di serbu pertanyaan para wartawan. 
Wartawan : “Bisa beri komentar? Benarkah itu sebagian dari... danamu lari ke beberapa anggota majelis? Ada juga pembicaraan terkait membayar akuntan pajak.”
Pria : “Mereka hanya memiliki bukti dana tertentu dan penggelapan pajak, jadi tolong jangan tulis sesuatu yang spekulatif.”
Wartawan : “Benarkah ada pelapor?”
Pria : (Berhenti berjalan dan menatap wartawan yang tadi bertanya kemudian berlalu pergi)
Wartawan : “Tolong beri komentar.”


Ju Kyung : “Mereka yang dekat dengan ketua yang bisa mengungkapkan ini... (Jung Hyun Soo) Kami mencurigai ketiga orang ini. 2 dari sekretaris kepala Grup DN, dan satunya adalah CEO Distribusi DN, yang berafiliasi, jadi kupikir mereka bukan kandidat. Tersangka yang paling mungkin adalah pria ini. Jang Gil Su adalah kepala penanggung jawab pasar Cina... sampai masa pensiunnya tahun lalu. Dia kembali baru-baru ini.”
Bang Dae Han : “Kenapa dia meninggalkan DN?”
Ju Kyung : “Sejauh ini yang kami ketahui, dia tidak dipromosikan. Dia berharap menjadi VP (Vice Presdir/Wakil) di kantor pusat, tapi sepertinya penurunan penjualan di China... menyebabkan dia tidak bisa dipromosikan.”
Yoon Sang Koo : “Itu tidak benar. Apa mereka akan melakukannya padahal dia sudah membantu mendirikan perusahaan? Kau salah.”
Bang Dae Han : “Lalu, siapa menurutmu yang membocorkan info ilegal ini?”
Yoon Sang Koo : “Aku tidak tahu.”
Bang Dae Han : “Kau tahu dimana Jang Gil Su?”
Ju Kyung : “Jaksa pastinya menyembunyikan dia.”
Bang Dae Han : “Ya ampun. Apa tidak ada yang bisa kita lakukan?”


Ju Kyung : “Untungnya, kami menemukan sebuah link (tautan). Wanita ini. Jo Gyeong Ja, istri Jang Gil Su. Rupanya, dia mengajar biola...di sebuah akademi di Seoul. Kami menemukan lokasi akademinya.”


Jo Gyeong Ja : “Kau sedang apa? Kau di sini mau bermain?
Go Tae Rim : “Tidak. Sejujurnya, Aku di sini untuk menyelamatkanmu dan suamimu. Aku Go Tae Rim. 


Jo Gyeong Ja : "Keluar dari sini. Sekarang juga.”
Go Tae Rim : “Aku jamin dia menjadi VP... dan Kepala Operasi Prancis selama 5 tahun. Itu penawaranku.”


Go Tae Rim : Kau memiliki seorang putri yang berencana belajar di luar negeri.”


Ju Kyung mencari Jo Gyeong Ja. Tetapi dia tidak menemukannya karena Jo Gyeong Ja berhenti mulai hari ini dan baru saja pergi bersama seorang siswa. 


Bang Dae Han : “Kau kehilangan dia?”
Ju Kyung : “Maaf.”
Yoon SangKoo : “Pikirmu dia mengejar orang mati? Masih jadi spekulasi kalau Jang Gil Su yang membocorkan info.”
Bang Dae Han : “Bagaimana menurutmu, Direktur Park? Kau tahu Grup DN dengan sangat baik.
Direktur Park : “Kemarin aku menyaksikan penggeledahan dan penyitaan. Para penyelidik tampaknya tidak mencari apapun. Jaksa Pyo mendapat surat perintah itu. Cukup aman untuk bilang kalau dia memiliki informasi orang dalam.”
Yoon Sang Koo : “Maaf.”
Bang Dae Han : “Bagaimana aku harus menghadapi Ketua Choi sekarang? Apa kita harus masuk dengan tangan kosong... dan bertepuk tangan atau apa?
Ju Kyung : “Aku yakin mereka sudah mencurigai Jang Gil Su. Kupikir yang terbaik adalah kita membocorkan informasi tentang istrinya... dan menungkap fakta kalau kita tidak punya masalah dengannya.”
Bang Dae Han : “Kita harus mengulur waktu sekarang?” 
Ju Kyung : “Iya. Kita masih punya petunjuk. Dia memberi muridnya nomor ponselnya.
Bang Dae Han : “Tidak ada pilihan. Direktur Park, ayo kita temui ketua bersama.”
Direktur Park : “Baik. Aku akan menyiapkan semuanya.”


Yoon Sang Koo : “Lalu... Aku akan ikut.” 
Bang |Dae Han : “hei, Yoon Sang Koo.”
Yoon Sang Koo : “Ya, pak?” 
Bang Dae Han : “Aku buka kantor di luar negeri. Kau mau kesana?”
Yoon Sang Koo : ”Tentu saja. Dimana itu?”
Bang Dae Han : “Gurun Gobi! Fokuslah... atau aku benar-benar akan mengirimmu ke sana! Hah?”
Yoon Sang Koo : ”Ya, Pak. Aku akan bekerja keras.”


Bang Dae Han : “Aku tidak percaya dia iparku. Astaga. Kau memecahkannya, ya?”
Yoon Sang Koo : “Tidak.”
Bang Dae Hsn : “Keluar! Keluar saja? Dasar kau ini.”
Yoon Sang Koo : “Maaf, Pak.”


Bang Dae Han : “Apa ada yang mengganggumu?”
Ju Kyung : “Tidak ada. Bukan apa-apa. Bukan... apa-apa.”


Teman Seo Jae In : “Kubilang apa? Semua tentang dirinya hanyalah uang. Ya tapi, 500 juta won terlalu banyak. Aku cuma bisa minjemin 200 juta won.”
Seo Jae In : “Udah lupain aja. Aku tidak mau bayar satu sen pun. Hei, tutup dulu ya.”


Seo Jae In merapikan kamar Byung Tae dan menemukan foto Byung Tae bersama ibunya. “Kau pandai menyimpan perasaanmu.” Ucap Seo Jae In. 


Ayah Seo Jae In : “Maaf meninggalkan dia bersamamu.”
Bibi Seo Jae In : ”Aku harus bilang apa padanya? Kau saja yang memberitahunya.”
Ayah Seo Jae In : “Aku tidak bisa. Kau tahu aku tidak bisa pergi kalau melihatnya. Katakan padanya kalau... dia mendengarkanmu dan giat belajar, kalau aku akan segera kembali. Aku tidak akan lama.”


Ayah Seo Jae In : “Jae In. Bertahanlah. Ayah akan segera kembali.”


Bibi : “Kau masih belum tidur? Harusnya kau bilang. Kau bisa mengucapkan selamat tinggal sama Ayah.”
Seo Jae In : “Itu menyakitkan. Itu akan... terlalu menyakitkan Ayah jika dia melihatku. Ayah akan... mengingat wajahku yang menangis.”
Bibi : “Kerja bagus. Kau gadis yang baik. Kau sudah dewasa. Kau menahan diri. Kau melakukan sesuatu demi ayahmu. Kerja bagus. Anak yang baik.”


Seo Jae In memukul samsak sambil menangis mengingat ayahnya.

Comments


EmoticonEmoticon